BeritaKaltim.Co

Andi Harun Pertaruhkan Jabatan Menolak Kebijakan PPKM Darurat

BERITAKALTIM.CO- Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku akan mempertaruhkan jabatan dia sebagai Kepala Daerah untuk menolak pemberlakuan PPKM Darurat, asalkan seluruh petugas dan masyarakat mendukung upaya-upaya Pemkot dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, Panglima TNI dan Kepala Satgas Covid Nasional sudah memberikan instruksi agar Samarinda segera memberlakukan PPKM Darurat, sebab daerah tersebut merupakan ibu kota Provinsi yang memilik jumlah penduduk terbanyak dan diapit oleh tiga kabupaten Kota yang saat ini masuk dalam zona merah penyebaran covid-19. Empat kabupaten kota yang melaksanakan PPKM Darurat itu Balikpapan, Bontang, Berau dan Kukar.

Andi harun akan memberikan paparan kepada Panglim TNI dan Kapolda Kaltim, Selasa (13/7/2021) di Ruang Rapat Utama Balaikota Lantai II, tentang argumentasi dia mempertahankan daerah ini tidak perlu diberlakukan PPKM Darurat.

Terkait soal keputusan Andi Harun tersebut, seluruh pejabat utama Pemkot Samarinda dikumpulkan di ruang rapat utama lantai II Balaikota Samarinda untuk memastikan dukungan bahwa daerah ini masih aman dan tidak perlu menerapkan PPKM Darurat seperti yang didesak oleh pemerintah pusat dan Panglima TNI.

“Kita ingin memastikan keadaan kota samarinda sudah segawat apa kondisinya terkait sebaran covid. Kita ingin dengar laporan lintas lembaga dan satgas penanganan covid-19 di Samarinda. Karena keputusan saya ini, saya akan pertaruhkan jabatan saya kepada negara,” kata Andi Harun saat rapat gabungan koordinasi penanganan covid di ruang rapat utama Balaikota, Senin (12/7/2021).

Andi Harun mengungkapkan, jika PPKM Darurat diberlakukan maka nafas kehidupan ekonomi yang kini berlangsung dan sedang sulit, akan kian lumpuh. Dalam pemberlakuan PPKM Darurat semua kegiatan mulai dari perkantoran, aktifitas perdagangan, pendidikan dan bsinis akan dihentikan.

Dan yang paling bahaya bisa memicu protes, bahkan sikap perlawanan yang heroik, jika rumah-rumah ibadah terurama masjid-masjid ditutup jelang Hari Raya Kurban tiba.

Menurut Andi Harun, pemerintah pasti akan menghadapi masalah baru selain perjuangan yang menghabiskan energi pikiran dan biaya melawan covid, karena masyarakat pasti melakukan aksi protes dan demonstrasi.

“Di Samarinda ini psikologis umat muslim beda dengan daerah lain, sebab saya telah melakukan studi,” kata Wali Kota.

Dalam rapat penanganan covid-19 itu Wali Kota perlu memastikan situasi terakhir penanganan covid-19. Wali Kota sendiri perlu mengkonfirmasi setelah selama 3 malam berturut turut keliling memantau perkembangan masyarakat menghadapi lonjakan penyebaran virus tersebut.

Menurut Andi Harun, kesimpulannya soal Satgas yang ditugaskan di lapangan memiliki tiga karakter yang kurang menggembirakan. Tiga karakter itu, ada yang serius, ada yang setengah peduli dan banyak yang masa bodo tak melakukan aksi dan tindakan apa apa.

Setelah mendengar semua pihak yang terlibat dalam penanganan Satgas Covid-19 di Kota Samarinda, Wali Kota Andi Harun sampai pada pada titik kesimpulan bahwa situasi di Kota Samarinda tidak mencekam dan tergolong aman-aman saja.

“Kalau sekarang ini memang isu covid-nya dahsyat karena memang medsos ramai menghebohkan. Ditambah lagi banyak warga yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) tetapi semua kedaan terkendali, fasilitas juga cukup dan tidak memgkawatirkan. Apalagi petugas bekerja keras siang dan malam melakukan penanganan serta pemantauan, kita menjamin kok bahwa Samarinda masih aman,” terang Kadis Kesehatan Kota Samarinda, dr. Ismed Kosasih, semangat.

Wali Kota dalam pertemuan itu mencatat 3 hal penting dalam penanganan pasien covid-19. Tiga hal itu adalah soal kekurangan tabung oksigen, penangan jenazah yang amburadul dan tidak siapnya ruang-ruang pelayanan dan perawatan pasien jika wabah ini ikut melonjak secara tiba-tiba di Samarinda.

“Sekarang saya agak lega mendengar laporan saudara-saudara, tolong sesegera laporan ini dibuat mulai detik ini dan masuk ke saya terakhir malam ini, karena besok saya akan pertaruhkan jabatan saya sebagai Wali Kota untuk menolak PPKM dihadapan Panglima TNI dan Kapolda Kaltim,” kata Andi Harun. #

Wartawan: M. Sakir

Comments are closed.