BeritaKaltim.Co

Hati-hati, Varian Delta ‘Incar’ Anak Muda

BERITAKALTIM.CO – Setelah Balikpapan & Samarinda, Varian Delta akhirnya positif ditemukan di Bontang. Varian yang disebut menular hanya dengan hitungan detik itu, ditemukan usai hasil uji 33 sampel oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Tiga sampel hasilnya telah dirilis ke Bontang, 30 lainnya menyusul. Hasilnya ketiga sampel dinyatakan terpapar varian baru COVID-19, yakni Delta. Jumlah itu berpotensi bertambah mengingat masih banyak sampel yang belum dirilis ke Bontang.

Mencuri perhatian, ketiga sampel itu adalah milik pasien dengan usia muda. Pertama perempuan, usia 18 tahun. Kedua perempuan, usia 9 tahun. Pasien ketiga laki-laki, usia 22 tahun.

Konfirmasi langsung Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang, Bahaudin, pada konferensi pers daring bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang di ruang Command Center, Rabu (21/7/2021), menegaskannya.

Detilnya, sampel dilakukan uji WGS (whole genom sequencing) untuk mengetahui jenis COVID-19 yang menjangkiti. Sampel juga dikirim berdasarkan beberapa kriteria. Apakah pasien sudah di vaksin, posisinya pasien terinfeksi atau sudah pernah terpapar COVID-19, dan cycle threshold (CT) value yang rendah pada pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).

Dijelaskan Bahaudin, gejala COVID-19 varian awal dan Delta pada pasien hampir tak ada bedanya. Hanya saja, yang terpapar delta, ada penambahan rasa tak nyaman di lambung dan terasa sakit di tenggorokan.

Kondisi terburuknya, komorbid. Kondisi inilah yang membuat jumlah kematian tinggi di tanah air.

Diketahui, sampel pasien corona dari seluruh Indonesia di uji WGS di 2 kota Jakarta dan Surabaya. “Baru kedua kota itu yang ada fasilitas uji WGS. Hasilnya baru bisa keluar 2-3 minggu setelahnya,” sebutnya. (*)

Comments are closed.