BeritaKaltim.Co

Hasil Investigasi Waduk Telagasari, Ada Celah Rongga di Bawah Spillway

BERITAKALTIM.CO-Hasil investigasi mengeringnya air di Waduk Telagasari, yang terjadi sejak 17 Mei 2021, disebabkan karena adanya celah rongga di bawah bangunan spillway (Saluran Pelimpah) yang ada di struktur pondasi.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Andi Muhammad Yusri Ramli, Senin (26/7/2021).

“Hasil dari investigasi yang dilakukan tidak terjadi kebocoran di sisi hulu. Penyebab air surut karena semacam rongga di bawah bangunan spillway. Jadi sheetpile yang pernah dipasang di situ kemungkinan ada pergerakan sehingga ada celah rongga sehingga air bisa keluar dari pelimpah di sebelahnya,” ujar Yusri.

Ia menjelaskan, bahwa hasil investigasi mengeringnya waduk Telagasari telah dibuatkan laporan, serta akan disampaikan kepada Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud. Namun, pada saat mau dilaporkan Senin kemarin Wali Kota masih ada tamu, sehingga pihaknya akan membuat jadwal ulang. Untuk menyampaikan hasil investigasi tersebut.

Yusri mengungkapkan, setidaknya ada dua penanganan yaitu dengan menggunakan material yang kedap air, seperti tanah liat ditimbun lalu akan dipadatkan dengan dimensi sepanjang lebar spillway 50 meter.

Kemudian, membuat kembali pondasi sheetpile yang mengalami pergerakan itu, tapi tidak mengganti sheetpile yang sudah ada.

” Dua penanganan ini cukup menghentikan rembesan air yang ada di waduk itu. Insyaallah jika kedua cara tersebut digunakan akan bisa menampung kembali air di waduk Telagasari,” jelasnya.

Yusri menuturkan, untuk masalah anggaran dan waktu pelaksanaannya nanti pihaknya akan bertemu dengan Wali Kota Balikpapan. Jika sudah ada arahan dari Wali Kota, kita akan tindak lanjuti.

“Semoga bisa ditangani tahun ini supaya jika terjadi hujan waduk Telagasari bisa berfungsi kembali,” ucapnya.

“Masyarakat tidak perlu kuatir lagi, karena ternyata kebocoran bukan pada sisi bangunan yang ada tetapi berada di Spillway,” urainya.

Menurutnya, jika dihitung untuk anggaran perencanaan kurang lebih sekira Rp 1,5 miliar. Tapi ini belum kita laporkan ke Wali Kota, jika nanti sudah ada arahan dari Wali Kota tindaklanjutnya seperti apa, mudah-mudahan satu dua hari ini kami bisa laporkan ke beliau.

Untuk tim investigasi sendiri berasal dari tim independen ahli bendungan yang direkomendasikan balai wilayah sungai Kalimantan IV.

“Mereka bekerja melakukan investigasi dengan teknis penanganan yang sudah standart mengenai bangunan bendungan, dan hasil investigasi selesai sesuai jadwal 1,5 bulan, cuma ada pemeriksaan di lab untuk material hasil borring. Supaya bisa kebaca jenis bantuan dan perilaku terhadap rembesan air dan dikirim ke Bandung,” katanya. #

Wartawan: Thina

Comments are closed.