BERITAKALTIM.CO- Proyek Taman di simpang tiga Jalan Pahlawan-Kusuma Bangsa dan Jalan Bhayangkara, atau tepatnya di depan Hotel Mesra Internasional Samarinda, mendapat sorotan dari sejumlah aktivis mahasiswa. Para aktivis menganggap proyek tersebut tidak prioritas dan memperlihatkan pemerintah tidak sensitif atas penderitaan masyarakat saat pandemi berlangsung.
Sorotan kalangan aktivis disampaikan Ketua Harian Gerakan Mahasiswa Peduli Kalimantan Timur (GM Pekat), Adi Afriansyah. Dia menyesalkan langkah Pemerintah Kota Samarinda melaksanakan renovasi taman itu. Sebab hal itu bertolak belakang dengan kondisi masyarakat Kota Samarinda yang tengah susah payah dalam bertahan hidup akibat dari Pandemi yang belum juga usai, bahkan Samarinda belum keluar dari PPKM level 4.
“Yang saya ingin katakan ialah prioritaskan rasa kemanusiaan di atas segala kepentingan, apalagi hanya kepentingan proyek, yang menurut kami belum mendesak dibutuhkan,” ujar Adi Afriansyah saat dikonfirmasi via whatsApp, Rabu (4/8/2021).
Pihaknya tidak punya kepentingan melarang atau menghambat semangat pembangunan untuk perbaikan kota Samarinda, namun harus memperhatikan kondisi yang ada, terkhusus masyarakat yang terpuruk secara ekonomi, UMKM yang masih sangat menderita, bahkan pedagang pasar malam yang masih kesusahan.
“Wabah ini, sangat luar biasa dampaknya, itu yang harus diprioritaskan oleh Pemkot Samarinda,” tegasnya.
Oleh karena itu, Mahasiswa fakultas Kehutanan tersebut meminta kepada Pemkot Samarinda agar menghentikan proyek-proyek yang tidak prioritas dan mengalihkan anggaran untuk membantu masyarakat.
“Menurut kami, sangat ideal kalau saat ini, prioritas anggaran digunakan untuk sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Berdasarkan spanduk informasi terkait renovasi tersebut antara lain;
Nama kegiatan; Pengelolaan taman keanekaragaman hayati diluar kawasan hutan, Pekerjaan; Belanja Pemeliharaan Taman dengan nomor Kontrak 03/PPK/SPK/REHAB-TM/VII/2021, tanggal kontrak 02 Agustus 2021, Nilai Kontrak Rp196.997.000,00. Sementara Sumber anggaran berasal dari DPA SKPD tahun 2021, sedangkan yang menjadi kontraktor yakni CV. Putra Samarinda.
Saat ini, proyek tersebut sedang berjalan. Aktifitas pekerja terlihat, setelah membongkar pagar dan memasukkan pasir serta batu bata. #
Wartawan: Heriman | charle
Comments are closed.