BeritaKaltim.Co

Sumijan, Petani Tua Warga Graha Indah, Kakinya Diamputasi Butuh Uluran Tangan

BERITAKALTIM.CO- Inilah Bapak Sumijan, seorang petani usia 50 tahun yang bertempat tinggal di Jalan Soekarno Hatta Km 9, RT 39, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara. Nasib keluarga Sumijan sekarang memprihatinkan, dengan kondisi kakinya tidak lagi lengkap, dokter terpaksa mengamputasinya akibat membusuk karena penyakit gula yang dideritanya.

Dulu aktivitas hari-harinya adalah sebagai tengkulak yang membeli hasil perkebunan di daerah Amborawang untuk di jual kembali ke pasar di kota. Dan terkadang mengandalkan penghasilan dari jasa bertani di kebun milik warga lain, demi tujuan agar bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Wajahnya tampak murung ketika tim mengunjunginya. Sumijan hanya duduk di depan pintu rumahnya dengan kaki sebelah kiri yang masih diperban dengan luka yang masih basah setelah diamputasi 2 hari yang lalu. Sesekali hanya terdiam meratapi nasib dan tidak bisa berkata ketika diajak berbicara.

Di sampingnya hanya ada seorang putri kecil nya yang berusia 8 tahun dan masih menduduki bangku kelas 3 Sekolah Dasar, yang membantu mengurus segala keperluannya. Saat itu istrinya tidak terlihat, dikarenakan menggantikannya berkebun demi menyambung hidup sehari-hari yang kurang dari kata mencukupi.

Sumijan tidak bisa berdiri tanpa bantuan tongkat dan orang yang mengangkatnya. Dengan mata berkaca-kaca, menceritakan deritanya, sebelum dan hingga harus hidup dengan kaki yang tidak lengkap.

Saat itu hasil kebun yang digarapnya dengan warga sekitar belum panen, untuk mencari penghasilan lain Sumijan pergi ke Amborawang menjadi tengkulak. Namun sepulang kerumah iya merasakan keanehan di kaki kirinya.

“Sampai rumah tiba-tiba bentol kaki kiri saya, dan saya biarkan karna tidak sakit. Setelah beberapa hari malah jadi pecah-pecah dan makin jadi luka serta nyeri,” ungkap Sumijan menceritakan awal mula kepada media, Rabu (11/8/21).

Sumijan pun memberikan obat seadanya, sambil tetap menjalankan aktivitasnya. Akan tetapi lukanya pun makin menjadi sakit, bahkan membusuk dan berbau. Tadinya dia ingin berobat ke rumah sakit, malangnya, tunggakan BPJS nya tidak bisa dia sanggupi.

“Saya gak tau kalau menderita gula, dan membusuknya kaki saya ini saya alami selama setahun. Saya hanya mampu berobat ke puskesmas. Sebenarnya diarahkan ke rumah sakit, tapi kartu BPJS saya tidak berlaku karena tunggakannya, uang kami hanya untuk makan sehari-hari. Berharap sembuh, tapi makin membusuk dan nyeri,” katanya sembari menahan tangis.

Setelah diamputasi Sumijan mengungkapkan keinginannya untuk bisa kembali bekerja. Dia berharap bisa lagi berkebun dan berjualan sebagai tengkulak. Demi menghidupi keluarganya seperti sedia kala.

Dia juga sangat berterima kasih sekali kepada ketua dan warga RT 39, yang begitu peduli terhadapnya dan keluarga sederhananya.

“Mudahan-mudahan ini cepat sembuh, karena saat ini susah tidak bisa jualan sayur seperti sehari-hari. Dan saya banyak terima kasih sama bu RT karena saya sudah dibantu yang gak tau apa-apa dan ditolongin semuanya sampai berobat. Saya gak bisa balas, moga-moga yang balas yang maha kuasa,” ungkapnya sambil menangis.

Sementara itu Ketua RT 39 Graha Indah Hj. Siti Sarah yang mengantarkan awak media melihat keadaan Sumijan, membantu menjelaskan keadaan warganya. Hingga bisa membawanya ke rumah sakit untuk segera ditangani dokter.

“Bapak ini semasa hidupnya pekerja keras, sampai iya lupa memperhatikan kesehatan dan mengatur waktu makannya, sehingga iya mengidap penyakit gula tanpa disadari selama 5 tahun. Makanya ketika dia luka, sulit untuk sembuhnya dikarenakan kadarnya sangat tinggi 460,” ujarnya.

Menyadari waktu itu warganya sudah tidak berdaya ditempat tidur, Sarah pun mengumpulkan hasil swadaya warga RT 39 untuk melunasi tunggakan dan membayarkan angsuran BPJS Sumijan untuk segera ditangani ke rumah sakit.

“Sebelum dirujuk ke rumah sakit hermina, lurah Graha Indah menyarankan swab dahulu, dan alhamdulillah bapak ini negatif, dan selama 4 hari di operasi dan dirawat hingga bisa pulang lagi kerumah,” jelasnya.

Sarah juga mengungkapkan harapannya kepada warga dari golongan manapun atau instansi-instansi, untuk peduli dan menyalurkan bantuan kepada warganya itu, agar dapat kembali melanjutkan aktivitasnya bertani dan menghidupi keluarganya.

“Untuk sementara ini warga kami masih tetap membantu seadanya, tapi untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari kami juga sulit mencukupi karna sama-sama terdampak pandemi. Jadi saya mengharapkan sekali, semoga ada yang terbuka mata hatinya, siapapun itu dapat membantu saudara kita sesama warga Balikpapan,” harap Sarah.

“Sekali lagi saya selaku ketua RT, berharap ada belas kasihan dari warga mana saja, kelak jika sudah kering dan sembuh amputasinya, dengan keikhlasan agar juga bisa dibantu kaki palsu, supaya pak Sumijan bisa melanjutkan aktivitasnya kembali,” tutupnya. #

Wartawan: Thina

Comments are closed.