
BERITAKALTIM.CO- Sejak bulan Mei 2021 lalu, TNI AD tidak lagi memberlakukan pemeriksaan selaput darah atau tes keperawanan untuk seleksi atau rekrutmen bintara calon Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
“Kami berusaha untuk memperbaiki dan evaluasi terus setiap tahunnya. Tidak ada lagi pemeriksaan vagina dan serviks,” ungkap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat meninjau latihan bersama (Latma) Garuda Shield 15/2021 di Pusat Latihan Tempur Amborawang, Kamis (12/8/2021).
Andika menyampaikan, memang sebelumnya pemeriksaan selaput dara merupakan bagian dari seleksi Bintara Kowad tetapi mulai bulan Mei 2021 dihapuskan. Pemeriksaan hanya dilakukan untuk memeriksa kelainan genital sejak lahir kepada calon prajurit. Dan juga kepada calon prajurit wanita yang belum pernah haid meskipun sudah berusia di atas 17 tahun.
“Itu untuk melihat apakah ada kelainan sejak kelahiran, perlu penanganan medis atau tidak. Tapi kalau tidak ada, maka kita tidak lakukan pemeriksaan. Itulah penyempurnaan yang kita lakukan,” ucapnya.
Andika menambahkan, dalam pemeriksaan kesehatan difokuskan enam hal untuk memastikan kesehatan fisik calon prajurit.
Pertama tidak ada penyakit yang mengancam jiwa, kedua tidak ada kegagalan organ dan ketiga ada penyakit yang berpotensi menular.
Kemudian tidak ada penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang, tidak ada kelainan ekstrem yang mengganggu aktivitas, dan tidak ada penyakit kejiwaan.
“Kita berpegang pada itu saja. Karena memang itu didesain untuk membuat siapapun yang diterima sebagai prajurit angkatan darat bisa ikut latihan dasar kemiliteran, maupun setelah dinas juga memiliki masa yang panjang sampai pensiun,” tutupnya. #
Wartawan: Thina
Comments are closed.