BERITAKALTIM.CO – Perwakilan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur menghadiri secara daring webinar desiminasi hasil studi dampak covid 19 terhadap penyandang disabilitas di Indonesia yang telah dilaksanakan oleh MAHKOTA dan KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) Kamis, 12 Agustus 2021.
Studi ini merupakan bentuk kerjasama antara Bappenas RI dan Pemerintah Australia.
Sinta Satriana, MA, MSC (Social Protection Specialist dari MAHKOTA) menyampaikan
studi dilakukan terhadap 1.683 responden di 32 provinsi dan wawancara mendalam terhadap 78 responden di 7 provinsi.
“Penyandang disabilitas (PD) masih menghadapi kerentanan dan hambatan pada kondisi pendidikan rendah, hambatan ke pasar kerja, kemiskinan tinggi, berpenghasilan rendah, biaya hidup tinggi, serta penyandang disabilitas jauh lebih mengalami kerentanan,” katanya.
Database berkaitan penyandang disabilitas masih belum optimal dan perlu dipilah terutama pada DTKS. Beberapa dampak covid 19 kepada para PD mayoritas mengalami penurunan pendapatan yang drastis dan serius, dan jangkauan layanan kesehatan kepada PD menjadi berkurang. “Dampak lain, kesenjangan pendidikan semakin besar, kesenjangan akses ketenagakerjaan semakin meningkat, namun secara positif akses perlindungan sosial semakin luas dan meningkat,” sebutnya. Namun kesenjangan itu bukan tanpa solusi. Beberapa program positif direkomendasikan.
“Lebih ditekankan adalah peningkatan perlindungan sosial, akses layanan kesehatan, layanan pendidikan, dan akses ketenagakerjaan,” timpalnya. (adv)
Comments are closed.