BERITAKALTIM.CO- Beginilah suasana di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara. Warga di sana resah dengan kehadiran perusahaan Badan usaha Milik Negara (BUMN) Pelindo, karena mengambil alih pekerjaan jasa pandu yang selama 2 tahun dikerjakan oleh warga di sana.
Tidak kurang 200 orang, terdiri dari pemuda dan emak-emak, serta para suami mereka turun berunjukrasa. Mereka atas nama aliansi forum Gerakan Pemuda Masyarakat Pangempang turun berorasi, menumpahkan protes dan tuntutan agar Pelindo tidak beroperasi di daerah mereka.
Uniknya aksi unjukrasa ini, karena warga melakukannya dengan cara turun ke laut perairan sekitar Pangempang, di mana kapal-kapal jasa pandu milik Pelindo bersandar saat tidak beroperasi. Warga berunjukrasa menggunakan perahu bermesin, speedboat dan juga kapal pandu yang selama ini digunakan warga memandu ponton-ponton keluar maupun masuk ke perairan sungai.
“Intinya kami ingin Pelindo tidak beroperasi lagi di daerah kami,” kata Alimun Mulyadi, Ketua forom GPMP.
Comments are closed.