Kok, Jadi Rita Vs Donna?

PENGANTAR:
Majalah Bongkar pada edisi ke 371 pada bulan Maret 2015 lalu menurunkan laporan utama dengan judul; “Kok, Jadi Rita Vs Donna? Ini sebuah peristiwa di mana terjadi kekisruhan di DPD KNPI Kaltim, di mana Donna, anak Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ‘mengambil paksa’ KNPI dari tangan Khairuddin, yang dikenal sangat dekat dengan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari.

———————————————————————–

SAAT Khairuddin terpojok, dijungkalkan dari kursi Ketua KNPI Kaltim, Rita Widyasari terkejut. Ia tak menyangka sahabatnya itu mengalami nasib seperti itu, terombang-ombang di pusaran arus yang dianggapnya tidak jelas pangkal salahnya.

Sebagian besar pengurus KNPI Kaltim di bawah komando Khairuddin memang tak percaya, hanya dalam hitungan sepuluh bulan sejak dilantik 10 Maret 2014 sebagai ketua KNPI Kaltim menggantikan Yunus Nusi, ia langsung ditendang.

“Salahnya Khairuddin apa?” begitu pertanyaan yang selalu muncul.

Tiga alasan yang dikemukan MPI (Majelis Pemuda Indonesia) KNPI Kaltim tak mencerminkan begitu parahnya kesalahan Khairuddin dalam menjalankan organisasi selama 10 bulan terakhir. Disebut-sebut Khoi –panggilan akrab Khairuddin – bertindak semaunya dalam menyusun pengurus sehingga bengkak sampai 630 orang.

Kemudian alasan kedua, tidak menjalankan amanah organisasi, di mana sejak era Yunus Nusi, KNPI Kaltim sudah berjuang memproklamirkan menjadi tuan rumah penylenggaraan Kongres KNPI tahun 2015, tapi begitu era Khoi dibatalkan, sehingga dipindahkan ke Papua.

Satu alasan lain, karena mayoritas OKP yang jumlahnya lebih 100 organisasi, merasa diabaikan dan membuat mayoritas mereka menginginkan Musprovlub dengan agenda mengganti Khairuddin.

Alasan-alasan itu yang sampai kepada MPI (Majelis Pemuda Indonesia) yang diketuai Yunus Nusi. Bersama jajaran pengurus MPI lainnya akhirnya diputuskan untuk melakukan investigasi, sejauh mana keresahan yang terjadi sejak KNPI dipegang Khoi.

Entah bagaimana mekanisme investigasi, tiba-tiba beberapa pekan di bulan Januari 2015, sudah keluar surat dari DPP KNPI. Kurang lebih isinya adalah; merestui MPI menggelar Musprovlub KNPI.

Persoalan jadi genting. Kubu Khoi tidak mudah dilengserkan. Sejak pemberitahuan adanya surat DPP KNPI yang merestui digelar Musprovlub Nomor 894/DPP KNPI/I/2015, tanggal 6 Januari 2015, ditandatangani oleh Plt Ketua KNPI Dian Rahadian dan Sekretaris Jenderal Bintang Prabowo, perlawanan keras dimulai.

Gedung Graha Pemuda di Jalan AW Sjahranie jadi saksi bisu bentrokan dua kubu. Pendukung Khoi dan kelompok pro Musprovlub. Tak hanya bentrok tangan kosong, tapi senjata tajam yang menyebabkan jatuhkan korban terluka dan dirawat di rumah sakit.

Toh, Musprovlub tetap terlaksana. Dayang Donna Walfiares Tania terpilih aklamasi menggantikan Khairuddin.

Situasi makin memanas. Khairuddin didukung oleh Rita Widyasari, Bupati Kutai Kartanegara turun tangan. Posisinya sebagai Bendahara di DPP KNPI memudahkannya melakukan manuver di Jakarta dengan agenda mengkandaskan Donna kembali.

Di pemberiaan media, turun tangannya Rita seolah membuat kubu Khairudiddn solid kembali. Bahkan ada kabar bahwa orang-orang DPP KNPI yang mendukung Musprovlub di Samarinda dipecat. Bahkan Ketua DPP KNPI Taufan EN Rotorasiko, katanya, menyatakan Musprovlub tidak sah.

Di luar dugaan kubu Khairuddin, kubu Donna juga menyampaikan argumentasinya. Hampir selama sebulan, tim Donna berada di Jakarta untuk berdiskusi dan meminta pensahan Musprovlub yang memenangkan Donna. Sampai akhirnya Ketua DPP KNPI Taufan juga yang terlihat ada tandatangannya di SK kepengurusan Donna.

Perang opini tak terhindarkan. Khairuddin yang terlanjur melibatkan Rita Widyasari membuka front lebih luas. Kini, yang berhadap-hadapan adalah Rita Widyasari anak kedua dari Syaukani HR, dengan Dayang Donna Walfiares Tania putri kedua Awang Faroek Ishak. Ayah keduanya pernah berseteru politik di era tahun 1990-2000-an. Akankah ini berlanjut ke anak-anak mereka? #

======================

 

Sejarah Terulang Lagi

Era “perang dingin” Syaukani HR – Awang Faroek Ishak sudah berakhir lama sekali. Tapi, siapa menyangka kini merambat ke anak-anak mereka.

Dayang Donna Faroek.

Tadinya, Khairuddin, aman-aman saja. Sejak ia bergabung dengan Ormas Pemuda Pancasila dan duduk sebagai salah satu ketua bidang di struktur provinsi MPW, perjalanan karirnya mulai terasa moncer kembali.

Sejak beberapa tahun, Khairuddin alias Khoi dilanda kasus korupsi dana bansos. Lantaran itu dia tak lagi sebebas warga biasa. Dia mondar-mandir di pengadilan menghadiri persidangan, bahkan meninggalkan jabatannya sebagai anggota DPRD Kukar.

Vonis terakhir memang mengejutkan. Khoi bebas. Itu sebabnya, ketika ia mulai mengincar kursi Ketua KNPI Kaltim bulan April 2014 silam, jalannya begitu mulus. Pemuda Pancasila sebagai Ormas besar di mana di dalamnya terhimpun sejumlah tokoh pemuda Kaltim, merestui.

Bukan rahasia umum lagi, hampir semua aktivis pemuda, mahasiswa maupun tokoh masyarakat bergabung di Pemuda Pancasila Kaltim. Jadi, situasi itu yang membuat organisasi menjadi kuat; bahkan maaf kata, banyak jabatan publik diisi kader-kadernya. Tentu saja jika direstui pimpinan organisasi loreng merah itu.

Persoalan berubah ketika Khoi sudah duduk menjadi ketua KNPI Kaltim. Hubungannya dengan sejumlah ‘petinggi’ organisasi yang banyak bermukim di Samarinda, termasuk dengan para pimpinan Pemuda Pancasila dikabarkan memburuk. Ada yang menyebut berlatar belakang bisnis, tapi ada yang menyebut berlatar belakangan loyalitas yang payah.

Nama Rita Widyasari sudah terbawa-bawa dalam konflik Khairuddin dengan petinggi sejumlah organisasi di Kaltim. Sebab dia berada dalam “Kukar Eleven” yang lebih dikenal sebagai Tim Sebelas. Tim ini adalah kumpulan orang-orang yang mensukseskan terpilihnya Rita Widyasari sebagai Bupati Kukar 2010 lalu. Setelah jadi bupati, ‘Kukar eleven’ ikut mengawal Rita.

Saat situasi tak kondusif, muncul pula hiruk pikuk KNPI Kaltim. Ibarat mur ketemu baut, langsung saja melengket. Ada 93 pimpinan OKP sepakat mengganti Khairuddin sebagai Ketua KNPI Kaltim.

“Kami mendengar ada yang menyebar isu bahwa pelengseran Khairuddin terkait lahan tambang batu bara. Kami tegaskan, itu hanya isu. Tak ada kaitan. Murni soal organisasi,” ucap Amir P Ali, Ketua Bidang Organisasi MPW Pemuda Pancasila Kaltim.

Khairuddin maupun Rita Widyasari diketahui publik memiliki usaha pertambangan batu bara di Kutai Kartanegara. Di daerah itu juga diketahui terdapat ribuan lahan tambang batu bara, dimiliki sejumlah pengusaha nasional dan internasional.

Meski punya perusahaan tambang sendiri dan punya otoritas izin pertambangan sebagai Bupati Kutai Kartanegara, tapi Rita disebut-sebut termasuk bupati yang tak mau mengeluarkan izin baru pertambangan batu bara. Maklum, sejak sebelum dirinya bupati, persoalan izin usaha pertambangan di Kukar sudah carut marut.

Lupakan isu bisnis itu dulu. Khairuddin terancam kedudukannya, setelah pimpinan 93 OKP anggota KNPI mengadu ke MPI (Majelis Pemuda Indonesia) KNPI Kaltim di bawah ketua Yunus Nusi. Dari pengaduan itu terproses agenda untuk mengetahui akar persoalan. MPI kemudian melakukan investigasi dengan hasil benar terjadi keresahan dan adanya pelanggaran organisasi.

Lantaran itu kemudian MPI dan OKP anggota KNPI meminta persetujuan DPP KNPI untuk menyelenggarakan Musprovlub. Tim DPP akhirnya mengeluarkan surat setuju setelah melakukan investigasi di Kaltim.

Amir menjelaskan mengapa Pemuda Pancasila jadi ikut terlibat dalam kisruh KNPI, karena kebetulan Yunus Nusi juga salah satu kader Pemuda Pancasila. Dia menjabat wakil ketua di MPW PP Kaltim. “Pemuda Pancasila hadir dalam konflik ini untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Amir.

Hanya berselang 4 hari sejak keluarnya surat persetujuan DPP KNPI, Musprovlub berhasil dilaksanakan. Lokasi Musprovlub yang semula direncanakan di Gedung Graha Pemuda Jalan AW Sjachranie dipindah ke Gubernuran di Jalan Gajah Mada. Graha Pemuda sudah tidak kondusif, apalagi pada sore harinya terjadi bentrokan fisik antara dua kubu, pendukung Khoi dan pendukung Musprovlub.

Akhirnya Musprovlub KNPI Kaltim memandatkan Dayang Donna Walfiares Tania sebagai Ketua KNPI Kaltim yang baru menggantikan Khairuddin. Putri kedua Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak itu dipilih secara aklamasi oleh peserta yang diklaim kuorum dan sah.

Terpilihnya Donna Faroek membuat masalah jadi kian melebar. Sebab, telah melibatkan nama-nama orangtua mereka. Misalnya Rita Widyasari yang membela Khairuddin adalah anak kedua dari Syaukani HR, mantan Bupati Kukar yang sekarang kondisinya sedang sakit.

Masyarakat Kaltim mengikuti, pada eranya, terjadi persaingan politik yang tajam antara Syaukani HR dengan Awang Faroek Ishak. Walaupun keduanya masih punya hubungan kekerabatan, karena istri dari Syaukani bernama Dayang Kartini masih bersepupuan dengan Awang Faroek Ishak.

Puncak perseteruan terjadi ketika Awang Faroek Ishak mencalonkan diri menjadi Gubernur Kaltim tahun 2003. Gubernur dipilih oleh anggota DPRD. Waktu itu, Syaukani menjadi Ketua Golkar Kaltim dan menguasai kursi di legislative.

Ternyata, terang-terangan Syaukani mendukung calon lainnya, yakni Suwarna AF selaku incumbent. Padahal, saat itu masyarakat Kaltim mengetahui hubungan antara Syaukani dengan Suwarna tidak harmonis. Keduanya sering bersitegang.

Akibatnya, Awang Faroek Ishak kalah dalam persaingan meraih kursi Gubernur Kaltim. Hubungan Syaukani-Awang juga semakin tidak kondusif.

Latar sejarah itu terbuka lagi disaat Rita Widyasari terang-terangan membela kubu Khairuddin. Sebagai Bendahara DPP KNPI, Rita menggunakan pengaruhnya untuk membatalkan Donna menjadi Ketua KNPI Kaltim versi Musprovlub. Rita memprotes langsung dengan Awang Faroek Ishak selaku Gubernur. Bahkan membawa Ketua DPP KNPI Taufan EN Rotorasiko menghadap orang nomor satu itu.

Keabsahan Musprovlub KNPI Kaltim dibahas di Jakarta. Bahkan dalam sebuah video digambarkan adanya pemecatan pengurus DPP KNPI karena merestui Musprovlub.

Persoalan KNPI merambah ke urusan luka lama. Upaya menjegal Donna tak lagi sekedar sebuah jabatan, tapi sudah menjurus pada kehormatan keluarga.

“Saya menolak dikatakan memihak. Saya minta Taufan mempertanggungjawabkan kejadian itu. Jadi bolanya bukan di tangan saya,” kata Gubernur Awang Faroek Ishak yang mengaku didatangi Rita dan Taufan untuk menanyakan keberpihakan Gubernur atas Musprovlub itu.

Donna akhirnya mengklaim mendapat SK (Surat Keputusan) dari DPP KNPI. SK itu ditandatangani oleh Taufan EN Rotorasiko dan Sekjen Bintang Prabowo. #le

==============================================

 

Hati-hati Tersandung Bunda

Penggulingan Khairuddin sebagai Ketua KNPI melalui Musprovlub membangunkan kemarahan sahabatnya, Rita Widyasari.

Cafe Piramid Jalan Dahlia Samarinda, Senin (02/02/2015) itu didatangi ketua terpilih versi Musprovlub KNPI Kaltim, Dayang Donna Walfiares Tania. Bersama Sekretaris Muslimin, Ketua MPI KNPI Yunus Nusi dan Amir P Ali, rombongan menggelar jumpa pers.

Dayang Donna Faroek dan Rita Widyasari.

“Alhamdulillah, setelah menungu selama lebih sebulan SK penetapan kepungurusan DPD KNPI Kaltim sudah kita terima tanggal 16 Februari 2015. SK tersebut ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum dan Sekretaris jendralnya,” Kata Donna mengawali jumpa Pers. Ketua dan Sekjen DPP KNPI yang dimaksud adalah Taufan EN Rotorasiko dan Sekjen Bintang Prabowo.

Suasananya santai. Donna menceritakan terlambatnya penyampaikan pengesahan kepengurusan versi Musprovlub ini lantaran SK tersebut belum diterimanya. Alasan lainnya, karena Donna tidak ingin mengganggu konsentrasi Kongres KNPI yang digelar di Papua. Khusus untuk Kongres XIV KNPI di Papua, Donna memilih tidak hadir dengan tujuan menghindari timbulnya konflik di tengah kongres.

“Saya berharap dengan keterangan ini menjadi akhir dari konflik di tubuh KNPI Kaltim. Saya juga berharap pada seluruh anggota KNPI Kaltim untuk tidak lagi menengok ke belakang, sebaliknya mari bersama-sama menatap ke arah depan dan membangun Kalimantan Timur menuju arah yang lebih baik,” tambahnya.

Acara jumpa pers yang sederhana itu jadi mengejutkan bagi kubu Khairuddin. Sebab, mereka mengira situasi sudah tenang setelah Rita Widyasari turun tangan. Apalagi dalam acara Kongres di Papua, kubu Khairuddin mengklaim diterima oleh panitia sebagai peserta. Padahal, Kongres digelar 25 – 28 Februari 2015. Lebih dulu penerbitan SK DPP KNPI yang diklaim mensahkan Donna.

Rita tak pernah mengira bakal ada SK untuk Donna. Sebab dia selaku pengurus DPP KNPI sudah mengadakan rapat pleno. Intinya Muprovlub KNPI di Samarinda tidak sah.

Manuver Rita membela Khairuddin terlihat juga saat dia bersama Ketua DPP KNPI Taufan mendatangi Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak pada hari Minggu 18 Januari 2015 lalu. Kedua petinggi DPP KNPI ini ingin mendengarkan penjelasan secara langsung dari Awang Faroek Ishak tentang pelaksanaan Musprovlub yang berlokasi di kantor Gubernur Kaltim.

Gubernur Awang Faroek Ishak kepada wartawan mengakui mengapa ia mengizinkan Musprovlub digelar Gubernuran. Menurut gubernur, waktu itu Ketua MPI Yunus Nusi bersama pengurus DPP KNPI datang kepadanya beberapa jam sebelum Musprovlub KNPI Kaltim digelar.

Yunus bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP KNPI Bintang Prabowo meminta izin agar pelaksanaan Musprovlub bisa digelar di Aula Kantor Gubernur. Alasannya tempat pelaksanaan yang harusnya digelar di Sekretariat KNPI Kaltim, Graha KNPI di Jalan AW Sjahranie diduduki kubu Ketua KNPI Khairuddin. Selain itu dijelaskan pula Kapolresta Samarinda dan Dandim bahwa sempat terjadi bentrok antara massa pendukung Yunus dan Khairuddin.

“Mereka datang ke saya melaporkan peristiwa bentrok di Graha KNPI. Saya prihatin kok gaya preman dipakai di KNPI. Saya katakan gimana situasinya, kalau pertimbangan keamanan tidak mungkin digelar di sana,” tuturnya.

Awang Faroek mengaku sudah menanyakan apakah Musprovlub tersebut sah secara aturan dalam KNPI. Lalu pengurus DPP mengatakan sudah digelar rapat-rapat internal DPP KNPI mengenai permintaan MPI agar digelar Musprovlub. Karenannya kegiatan yang memenangkan anak Awang Faroek tersebut disebut Yunus dan pengurus DPP KNPI legal secara AD/ART.

“Mereka jawab sudah melalui rapat-rapat di DPP KNPI dan direkomendasikan untuk Musprovlub. Yang saya tangkap banyak pelanggaran yang dilakukan saudara Khairuddin yang menyalahi aturan dalam KNPI,” ungkapnya.

Tidak sampai di situ saja, Rita dan Taufan dikabarkan memanggil semua pengurus DPP KNPI untuk mendapat penjelasan. Dari rapat pleno DPP kemudian muncul berita bahwa DPP KNPI melakukan pencopotan 4 orang pengurus karena terlibat aktif dalam Musprovlub.

Di media-media kubu Khairuddin sudah bersuka cita. Mereka bahkan memvideokan rapat pleno dan menyebarkannya untuk memberikan penjelasan bahwa rapat DPP KNPI membahas Musprovlub bukan rekayasa. Kubu Khairuddin mengklaim DPP KNPI tidak mengakui adanya Musprovlub di Samarinda yang menetapkan Donna sebagai ketua.

Karena merasa di atas angin, kubu Khairuddin menganggap selesai masalah Musprovlub. Ditambah lagi Khairuddin cs diterima sebagai peserta dalam Kongres XIV di Papua.

Dengan terbitnya SK DPP KNPI untuk Donna, apalagi yang bakal dilakukan Khairuddin maupun Rita?

“Ya mau dikatakan palsu, ya susah juga. Yang jelas saya sangat menyangsikan lah SK Donna Faroek itu. Apalagi katanya SK itu diterbitkan tanggal 16 Februari 2015 lalu atau sebelum Kongres Pemuda. Nah kami hadir di Kongres, tidak ada penolaka tuh dari panitia, Artinya apa? Kan sangsi kita akan SK itu, benar atau tidak?” kata Khairuddin.

Rita Widyasari sendiri belum memberikan komentar sehubungan keluarnya SK untuk Donna. Namun banyak yang memprediksi, serangan yang dilakukan Rita terhadap Awang Faroek Ishak bakal berdampak tajam hubungan keduanya.

“Saya piker Rita perlu berhati-hati. Mungkin saja manuver itu berdampak sampai suksesi Bupati Kutai Kartanegara,” ujar Charles Siahaan, wartawan senior di Kalimantan Timur.

Pasalnya, Rita bukan sekali ini saja bersikap agresif terhadap Awang Faroek Ishak. Sekitar bulan April tahun 2013 lalu, dalam sebuah acara Musrenbang, di depan forum Rita melampiaskan kemarahannya terhadap Gubernur dan jajaran Pemprov Kaltim. Kemarahan Rita dipicu tidak masuknya anggaran pembangunan jembatan Loa Kulu yang mereka usulkan.

Waktu itu Rita sempat mengeluarkan uneg-uneg yang pedas. Bahwa daerahnya adalah penghasil devisa Negara, tapi pemerintah provinsi tidak menghiraukan pembangunan daerah mereka. Bahkan Rita sempat mengancam untuk memisahkan diri dari Provinsi Kaltim dan membentuk provinsi sendiri bernama Kutai Raya.

Dampak tegangnya hubungan Rita dengan Faroek bisa juga berimbas pada suksesi Bupati Kutai Kartanegara. Karena pada 30 Juni 2015 Rita harus mengakhiri jabatannya, sedangkan Pilkada secara serentak tahap I digelar bulan Desember. Awang Faroek selaku gubernur akan menurunkan Penjabat Bupati Kutai Kartanegara.

“Sudah pernah ada pengalaman ketika Pak Syaukani berakhir masa jabatannya dan Gubernur Suwarna kemudian menugaskan Awang Dharma Bhakti sebagai Penjabat Bupati. Terjadi perlawanan hebat yang membuat pemerintahan di Kukar lumpuh. Mudah-mudahan trauma itu tidak tidak terulang,” ucap Charles. #le

=============================================

Khairuddin Ragu SK Donna

Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim versi Musyawarah Provinsi (Musprov) 2013 Khairuddin atau akrab disapa Koi akhirnya angkat bicara sendiri. Dia dengan tegas menyebut, sangat meragukan keabsahan Surat Keputusan (SK) yang diterima Dayang Donna Walfiares Tania atau Donna Faroek.

Pasalnya satu alasan saja terkait yang diterima panitia Kongres Pemuda di Papua beberapa hari lalu adalah dirinya, sudah menjatuhkan klaim SK Donna yang katanya ditandatangani ketua umum DPP KNPI lama Taufan Rotorasiko tersebut.

Khairuddin bersama Dayang Dona Faroek.

“Ya mau dikatakan palsu, ya susah juga. Yang jelas saya sangat menyangsikan lah SK Donna Faroek itu. Apalagi katanya SK itu diterbitkan tangga; 16 Februari 2015 lalu atau sebelum Kongres Pemuda. Nah kami hadir di Kongres, tidak ada penolaka tuh dari panitia, Artinya apa? Kan sangsi kita akan SK itu, benar atau tidak?” kata Khoi, Senin (2/3/2015).

Bahkan mantan anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) ini menyebut, SK itu mengarah ke hal yang mustahil.

“Ketua umum DPP KNPI demisioner Taufan Rotorasiko bahkan dalam laporan pertanggungjawaban (LPj) sempat menyisipkan dalam laporannya meminta maaf secara khusus kepada Kaltim karena sempat dilanda permasalahan yang tidak perlu terjadi. Nah ini bagaimana mungkin seorang Taufan tandatangani itu SK. Dan saya ini termasuk yang ditunjuk sebagai salah satu tim formatur untuk mementukan kepengurusan DPP KNPI yang baru,” ujarnya dengan tegas.

Sehari pasca Donna Faroek menggelar keterangan Pers, kubu Khairudin juga melakukan hal yang sama di tempat yang sama yakni Cafe Piramid Jalan Dahlia Samarinda Ulu.

Dalam keterangan persnya kubu Khairuddin melalui empat orang perwakilan diantaranya Rustam Fandini, M Husni Fachrudin, Arif Rahman Hakim dan Miftahul Anwar menyebut ada enam alasan hingga kubu Khairuddin dinilai kubu yang paling sah. Di antara alasan tersebut yakni kubu Khairudin menjadi pengurus yang diundang dalam kegiatan kongres KNPI di Papua yang diselenggarakan tanggal 28 Febuari hingga 1 Maret 2015.

Tidak itu saja, kubu Khairudin menjadi tim Formatur pemilihan ketua Umum dalam kongres KNPI itu. SK yang dipegang Donna tidak bisa dipertanggung jawabkan mekanisme pengambilan keputusannya.

Dalam Rilis yang juga memaparkan foto-foto kegiatan KNPI Kaltim kubu Khairudin memastikan ketua Umum DPP KNPI Muhammad Rivai Darus tidak akan melantik kepengurusan Donna Faroek. “Saya sangat yakin Ketua Umum tidak akan melantik kepengurusan kubu Donna Faroek,” kata Arif Rahman Hakim, Wakil Ketua KNPI Kubu Khairudin.

Rustam Juga berharap, kubu Donna tidak usah lagi membuat keruh suasana yang sudah pasti kejelasannya. Pasalnya, dengan makin berpanjangnya polemik akan menjadikan KNPI Kaltim sulit untuk bersatu.

Akan tetapi, jika kubu Donna tetap memaksakan diri, maka kubu Khairudin akan tetap bertahan dan bila perlu memukul mundur bagi siapapun yang mencoba memaksakan kehendak. “Kami sudah menyampaikan secara terbuka tentang posisi yang sebenarnya, akan tetapi jika ada yang memaksakan kehendak untuk merebut Graha Pemuda dari tangan kami maka kami siap untuk melawan dan bila perlu kami pukul mundur,” tegas Arif Rahman Hakim.

Sebelumnya Donna Faroek menunjukkan Surat Keputusan dari DPP KNPI No Kep. 020/DPP KNPI/II/2015 tertanggal 16 Ferbruari 2015 yang ditandatangani ketua DPP KNPI Taufan Rotorasiko dab Sekretaris Jenderal Bintang Prabowo. Dengan SK tersebut Donna mengklaim dirinya sah menjadi Ketua KNPI Kaltim versi Musprovlub. #Ahz/mkd/le

=========================================

 

Disangsikan SK-nya, Donna Cuek

Dayang Donna Faroek bersama ayahnya, Awang Faroek Ishak.

Dayang Donna Walfiares Tania atau biasa dipanggil Donna Faroek, ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim versi Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) tampaknya tak gusar dan bahkan cuek saja dengan kesangsian atau keraguan Khaeruddin atau Khoi atas keabsahan Surat Keputusan (SK) dirinya sebagai ketua. Donna menilai, kesangsian Khoi itu harusnya langsung disampaikan ke Pusat, karena yang menandatanganinya ketua umum DPP KNPI Taufan EN Rotorasiko ketika itu.

“Kalau sangsi atau ragu, ya langsung saja ceknya ke Pusat. Langsung saja tanyakan kepada yang bertandatangan di SK itu, kenapa kepada saya? Kalau saya ya jalan terus saja, yang jelas kan saya mendapatkan SK resmi dari DPP,” kata putri Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ini.

Dikonfirmasikan hal serupa kepada Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kaltim Yunus Nusi, dia justru mengarahkannya ke Donna. Via pesan pendek di ponselnya, Yunus mengatakan, semua sudah menjadi ranah Donna untuk menjawabnya.

“Silakan tanyakan langsung ke Donna, karena hal seperti itu bukan ranah MPI lagi,” jawabnya singkat. #

=====================================

DPP KNPI Mau Evaluasi

DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) segera menjadwalkan untuk mengevaluasi dua kubu DPD KNPI Kaltim yang kini sedang berseteru, yakni yang dipimpin Khaeruddin alias Khoi dan Dayang Donna Walfiares Tania atau Donna Faroek.

Dikonfirmasi langsung ketua umum DPP KNPI terpilih hasil Kongres Pemuda di Papua, Muhammad Rifai Darus, mengatakan, sementara dalam proses evaluasi tersebut kedua kubu dimintanya untuk saling menahan diri.

“Saya ketua umum DPP KNPI terpilih meminta kedua kubu tidak usah saling mengklaim dan atau membuat suasananya menjadi keruh. Saling menahan diri saja, sampai nanti kita DPP KNPI menurunkan tim investigasi dan memanggil kedua kubu,” kata Rifai.

Dia meminta maaf jika berproses lama, karena dia harus mempelajari lebih lanjut permasalahannya. “Kita tidak bisa memungkiri kalau permasalahan Kaltim ini kan produk kepengurusan lama, makanya kita harus benar-benar mengevaluasinya supaya hasilnya baik,” ujarnya.

Kondisi terkini kedua kubu memang masih terus berseteru terutama menyangkut kehadiran dan yang diterima oleh panitia Kongres Pemuda di Papua beberapa waktu lalu. Kubu Khoi menyebut, hanya mereka lah yang diterima, namun rupanya kubu Donna Faroek membalasnya dengan mengklaim hadir pula di Kongres tersebut.

AM Daeng Sirua, Faturrahman dan Hengky Ngayoh yang mewakili kubu Donna juga memperlihatkan foto-foto selama mereka hadir di Kongres.

“Lihat sendiri foto ini, ketika saudara M Rifai Darus terpilih kami berada di samping dia. Jadi kalau kubu Khoi menyebut hanya mereka yang diterima, itu tidak benar. Ini bukti fotonya kalau kami juga menjadi peserta,” kata Daeng.

Sementara KNPI kubu Khoi melalui wakil ketua bidang kehumasan Parawansa Assoniwora mengatakan, pihaknya saat ini sudah merencanakan untuk segera mengevaluasi Donna Faroek sebagai Bendahara. Dalam waktu dekat restrukturisasi sudah akan dilakukan, terutama mereka-mereka yang terbukti membelot ke kubu Donna. #mkd

 

Sumber: Majalah Bongkar, Maret 2015

 

Awang Faroek IshakDayang DonnaRita WidyasariSejarah