
BERITAKALTIM.CO- Penyebaran virus Korona di Kabupaten Kutai Kartanegara sempat mengalami lonjakan yang tinggi, terutama saat beberapa bulan lalu yang dikenal dengan sebutan serangan gelombang kedua. Saat itu, peran para dokter dan tenaga kesehatan sangat luar biasa.
Hal itu disampaikan Plt. Asisten II Setda Kabupaten Kutai Kartanegara Wiyono, saat mewakili Bupati Edi Damansyah dalam acara Muscab IDI (Musywarah Cabang Ikatan Dokter Indonesia) Kutai Kartanegara, Minggu (7/11/2021). Muscab IDI berlangsung di lantai 3 Auditorium Merak RSUD Parakesit Tenggarong.
Menurut catatan dari Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, selama pandemi tercatat total 26.148 warga Kukar yang pernah terjangkit virus yang berasal Kota Wuhan Tiongkok itu. Sebanyak 25.300 dinyatakan sembuh dan sebanyak 844 meninggal dunia. Namun untuk saat ini kasus aktif sudah jauh menurun, karena hanya tersisa 4 warga diisolasi di rumah sakit dan mandiri.
Tentang kasus aktif yang jauh berkurang itu, Wiyono mengingatkan bahwa hal tersebut terjadi lantaran kerja keras dari para dokter yang tergabung dalam organisasi IDI. Termasuk juga tenaga-tenaga kesehatan yang telah memberikan baktinya, siang dan malam. Bahkan ada yang harus meninggalkan keluarga dan juga meninggal dunia.
“Tentunya ini pekerjaan berat dan kita ucapkan terima kasih kepada teman-teman tim dokter, perawat, tenaga kesehatan dan seluruh masyarakat. Dengan penurunan angka kejadian ini diharapkan roda ekonomi kemudian perkembangan dan pembangunan Kukar ini bisa berjalan dengan maksimal lagi,” kata Wiyono pada acara Muscab IDI Kukar.
Muscab IDI hari itu untuk melakukan pemilihan pengurus baru di Cabang Kukar. Kepada pengurus IDI yang baru, Wiyono menaruh harapan dapat meningkatkan apa yang sudah dikerjakan pengurus yang lama dan yang terpenting bisa terus bersinergi dengan Pemkab Kukar dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. #
Wartawan: hardin
Comments are closed.