BERITAKALTIM.CO- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara merencanakan penyaluran anggaran Rp50 juta untuk setiap RT (Rukun Tetangga) pada tahun 2022. Program tersebut sesuai dengan janji kampamnye pasangan Edi Damansyah – Rendi Solihin ketika menghadapi Pilkada Kukar tahun lalu.
Anggaran kepada setiap RT dimaksudkan untuk menguatkan keuangan di desa-desa. Namun rencananya, bantuan itu diberikan dalam bentuk program.
Hal itu dikatakan Asisten I Setda Kukar, Akhmad Taufik Hidayat, saat diwawancarai Wartawan, termasuk beritakaltim.co, usai mewakili Bupati dalam sidang Paripurna DPRD Kukar, Senin (8/11/2021).
“Bentuknya program itu ya, bukan pemberian dana cash. Jadi nanti masuk sebagai pendapatan dalam APBDes atau anggaran pendapatan dan belanja desa,” ucap Akhmad Taufik Hidayat.
Dari APBDes itu kemudian didistribusikan dalam program kegiatan di masing-masing RT. Akhmad Taufik berpesan, para ketua RT dan pengurus lainnya sudah harus kreatif membuat program apa untuk memajukan lingkungan masing-masing.
“Jadi tinggal ketua RT saja menyesuaikan kegiatan apa sesuai dengan ketersediaan anggaran di APBDes,” ucapnya. Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan menyalurkannya secara bertahap.
Program membangun desa menjadi salah satu konsentrasi pasangan Edi Damansyah – Rendi Solihin. Setelah diberi amanah menjadi Bupati Kutai Kartanegara, keduanya langsung tancap gas dengan mencetuskan program-program yang mengangkat pembangunan ekonomi warga pedesaan,
Dari data pemerintahan, di Kukar masih ada sebanyak 21 desa berada pada status Desa Tertinggal. Menurut Akhmad Taufik di lain kesempatan, pemerintah segera menurunkan tenaga pendamping profesional untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan di desa.
Baru-baru ini Pemkab Kukar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPP P3MD) untuk mempercepat pembangunan desa-desa yang ada di sana.
“Ini diharapkan berdampak baik bagi Desa dan akan terjadi percepatan menuju Desa Mandiri,” sambung Akhmad.
Menruut data Indeks Desa Membangun (IDM), desa-desa di Kukar pada 2020 menunjukkan sudah tidak ada lagi desa dengan status Sangat Tertinggal, yang pada 2019 masih terdapat tiga desa.
Selain itu, telah terjadi peningkatan untuk masing-masing status Desa. Mulai dari status Desa Berkembang meningkat menjadi 113 desa, yang pada tahun sebelumnya berjumlah 100 desa. Status Desa Mandiri meningkat menjadi 12 desa dari tahun sebelumnya yang berjumlah empat Desa. #
Wartawan: Hardin | ADV
Comments are closed.