BeritaKaltim.Co

Bupati Dorong Petani Milenial Jadi Trend di Kukar

BERITAKALTIM.CO- Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menyinggung kembali soal petani milenial yang menjadi salah satu program strategis pemerintahannya. Di beberapa kecamatan sudah muncul petani milenial, bahkan bisa menjadi trend yang positif bagi pertumbuhan ekonomi maupun swasembada pangan.

Saat berbincang dengan Wartawan beritakaltim.co baru-baru ini, Bupati Edi Damansyah menguraikan bagaimana petani melihat masa depan. Seperti hadirnya IKN (Ibu Kota Negara) yang letaknya berada di antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menurut Bupati, kehadiran IKN yang mendatangkan orang sekitar 1,5 juta jiwa dan terus bertambah adalah potensi besar para petani untuk memenuhi kebutuhan pangan serta kebutuhan lainnya. Kebutuhan pasti adalah beras, sayur-sayuran, rempah dan buah-buahan serta ikan, daging dan ayam.

Jika mengandalkan petani yang saat ini masih produktif, menurut Bupati, tidak cukup karena para petani umumnya sudah berusia tua. Untuk itu diperlukan inovasi, yakni mengajak kalangan muda menerjuni pekerjaan tani atau disebut petani milenial.

Program Bupati Edi Damansyah tersebut, seperti diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Sya’rani, sudah mulai dilaksanakan. Targetnya adalah 200 kelompok tani milenial, namun saat ini baru terealisasi 38 petani milenial.

Petani-petani milenial diantaranya sudah tumbuh di Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa dan Sambjoa. Bupati mendorong anak-anak muda lainnya untuk tidak ragu terjun menjadi petani, karena sekarang masa depan petani juga yang didukung dengan peralatan modern dan teknologi cukup cerah. Apalagi saat ini untuk memasarkan hasil pertanian sudah bisa didukung oleh teknologi internet.

Seorang petani milenial di Desa Kutai Lama, Anggana, Kukar, bernama Ahmad Rais (25), mengakui dia bersama 50 rekan-rekannya menjadi petani. Mereka membentuk kelompok tani mengelola sawah, ladang, tambak dan peternakan ayam. Dari luas lahan sekitar 20 hektar, tiap anggota kini bisa mengantongi Rp4,5 juta per bulan.

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) Kaltim, tahun 2019 lalu tercatat ada 67.849 petani yang tersebar di 18 kecamatan Kabupaten Kutai Kartanegara. Dari sisi usia, sebanyak 59.162 petani atau 87,19 persen berusia di atas 35 tahun. Sisanya, hanya 8.687 petani atau 12,81 persen yang masih di bawah 35 tahun. #

Wartawan: Hardin | ADV

Comments are closed.