BeritaKaltim.Co

16 Warga Sulsel Masuk Ilegal ke Malaysia, Diamankan di Nunukan

BERITAKALTIM.CO- Malaysia masih menjadi tempat tujuan favorit warga Indonesia untuk mengadu nasib. Tidak heran banyak yang berusaha mendatangi negeri itu walau dengan cara ilegal. Seperti yang dilakukan 16 pekerja migran Indonesia (PMI) ini. Aparat gabungan berhasil mencegat saat hendak melakukan perjalanan secara ilegal dari Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) ke Malaysia.

Para pekerja migran asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang kepergok tersebut selanjutnya diamankan ke Polres Nunukan.

“Iya total ada 16 warga Sulsel kita amankan, 14 orang dewasa dan dua lagi masih anak-anak,” ungkap Kasat Reskrim Polres Nunukan AKP Marhadiansyah Setiaji saat dihubungi, Kamis (13/1/2022).

Para pekerja migran ini diamankan aparat Polres Nunukan beserta Tim Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Pelabuhan Tradisional Haji Putri, Nunukan pada Selasa (11/1/2022). Selain 16 pekerja, petugas juga mengamankan dua orang yang diduga sebagai calo.

“Dua orang yang kita duga sebagai calo saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres,” tutur Mahardiansyah.

Hasil interogasi pihak kepolisian setempat mengungkap bahwa 16 pekerja migran ini merupakan warga Kabupaten Bulukumba dan Sinjai, Sulsel. Mereka sebelumnya juga sudah pernah bekerja di Malaysia secara ilegal atau tanpa menggunakan visa kerja.

“Jadi mereka ini sebelumnya sudah sempat kerja di Malaysia. Namun karena mengambil cuti, mereka balik lagi ke Indonesia dan rencananya kemarin mau kembali lagi ke Malaysia secara ilegal tapi kita cegah,” ucap Marhadiansyah.

Untuk sekali perjalanan dari Nunukan menuju Malaysia menggunakan jalur laut dari Pulau Sebatik, para pekerja Migran ini diduga membayar sejumlah uang kepada calo.

“Dari pengakuan para pekerja sekali menyebrang dimintai uang Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu,” sebut Mahardiansyah.

Kini 16 pekerja tersebut diamankan di tempat penampungan BP2MI Nunukan dan rencananya bakal dipulangkan dalam waktu dekat. #

Wartawan: le

Comments are closed.