BeritaKaltim.Co

Isi Bulan Selo, Warga Jawa Dusun Merangan Loh Sumber Gelar Sedekah Bumi

BERITAKALTIM.CO- Tradisi bulan Selo dirayakan warga etnis Jawa yang tinggal di Dusun II Merangan RT 07 dan RT 08 Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Inilah ungkapan rasa suka cita atas keberkahan yang diperoleh selama 1 tahun bekerja, mereka menggelar acara bersih desa dan sedekah bumi.

Sebagian besar penduduk Desa Merangan adalah suku Jawa yang mengandalkan perekonomian sehari-hari dari bertani dan berkebun. Lantaran itu, agar tradisi itu tidak hilang dimakan zaman, tiap tahun mereka menggelar tradisi yang diturunkan para leluhur mereka.

Bulan Selo jatuh pada bulan Juni tahun 2022 dalam kalender masehi. Bulan ini terjepit di sela-sela antara hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Lantaran itu, bagi warga Jawa momentum bulan Selo lebih baik diisi dengan ungkapan rasa syukur dan doa-doa atas hasil panen yang mereka terima.

“Kami sangat mengapresiasi atas terselenggaranya acara bersih desa dan sedekah bumi ini. Ini adalah ucapan rasa syukur warga desa atas keberkahan rejeki yang mereka terima,” kata Sukirno, Kepala Desa Loh Sumber kepada Wartawan Beritakaltim di tempat acara.

Saat acara berlangsung di Dusun Merangan, warga menyuguhkan berbagai makanan khas yang biasa mereka hidangkan saat melaksanakan tradisi adat. Ada nasi tumpeng, bubur merah dan bubur putih, sayur-sayuran seperti urap juga kue-kue dan daging ayam sebagai pertanda; inilah hasil pertanian dari tanah yang mereka kerjakan.

Warga berkumpul di Balai Pertemuan Umum Loh Sumber sambil bersila berbagi tempat satu sama lain. Kemudian makanan dihidangkan di depan mereka dan dibagikan untuk dimakan bersama-sama di tempat itu maupun untuk dibawa pulang untuk keluarga di rumah.

Hadir juga dua anggota DPRD Kutai Kartanegara Johansyah dan Hairendra, Camat Loa Kulu Adriansyah dan sejumlah perangkat desa.

Menurut Johansyah, tradisi dari Suku Jawa yang tinggal di Kabupaten Kutai kartanegara patut untuk dilestarikan. Selain adat istiadat, juga berbagai kesenian Jawa karena hal itu memberikan gambaran begitu kayanya budaya di Indonesia.

“Kita diberikan nikmat hidup dalam perbedaan adat dan budaya, agama. Mari kita jaga bersama sebagai aset bangsa,” kata Johansyah.

Begitulah kegiatan tradisi Suku Jawa Dusun Merangan, Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu. Populasi mereka terus tumbuh berkembang mengikuti peradaban yang menghormati keberagaman. Mereka tumbuh dalam budaya gotong royong tanpa dibatasi perbedaan agama maupun kesukuan. #

Wartawan: Hardin | ADV

Comments are closed.