BeritaKaltim.Co

Inilah Kunci Sukses Mitra Binaan SKK Migas Joglo Tani Kolong Langit

BERITAKALTIM.CO- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Eni Muara Bakau mengajak awak media mengenal Wisata Pertanian Joglo Tani Kolong Langit, yang berada di kawasan Handil Baru, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Meskipun cuaca hujan, perjalanan yang ditempuh sekitar dua jam dari Kota Balikpapan tidak menyurutkan rasa keingin tahuan seperti apa Joglo Tani Kolong Langit itu.

Kedatangan rombongan awak media yang dipimpin perwakilan SKK-Migas Faisal Abdi disambut dengan senyuman hangat dari kelompok Joglo Tani.

Rombongan pun langsung dipersilakan menikmati santap siang segar dan nikmat yang disajikan dari hasil pertanian yang ada di sekitar lingkungan joglo tani ini dari sambal pete, nasi, ikan, ayam goreng, lalapan dan buah semangka kuning, blewah serta kelapa muda segar plus camilan permen nangka dan sirsak.

Ini semua merupakan hasil olahan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan dan perikanan yang dikembangkan sekitar 30 warga di area kurang lebih 10 hektar yang dikembangkan sekitar September 2014 lalu.

Dari pantauan media Beritakaltim.co di joglo tani kolong langit, area yang luas membentang hijau ditumbuhi bermacam macam komoditas pertanian yang merubah mindset masyarakat sekitar untuk beralih profesi menjadi petani.

Disini juga ada perikanan dan peternakan, untuk kolam ikan memang dirancang untuk memancing hasil tangkapan ikan sendiri.
Dipeternakan terlihat ada ayam, sapi dan kambing yang kotorannya dijadikan pupuk kompos oleh petani.

Seusai santap siang, dilanjutkan dengan penjelasan panjang lebar dari Ketua Joglo Tani kolong Langit Ahmad Muhtadin didampingi kelompok tani yang memaparkan perkembangan perjalanan Joglo tani kolong langit hingga tahun ke tahun.

Untuk kepemilikan tanah, Muhtadin sebut lahan merupakan tanah urunan milik warga yang dipakai untuk pengembangan kawasan agrowisata ini.

Muhtadin menceritakan awal mula sinergitas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari ENI Muara Bakau, bersama rekan-rekannya mengajukan propasal pengajuan kepada ENI Muara Bakau untuk bersinergi.

“Alhamdulillah ENI menyambut dengan baik, disitulah kita mulai program. Diberi ilmu dengan mendatangkan Bapak Teo Suprapto dari Jawa. Beliau pakar terkenal di pertanian. Kami diajari mengenal tanah. Apa saja yang cocok ditanam di sini,” jelasnya.

Bertemu dengan Teo Suprapto yang dikenal sebagai bapaknya petani, yang namanya harum sampai mancanegara itu, diakui Muhtadin sangat berperan besar terhadap perkembangan Joglo Tani Kolong Langit.

Lewat Joglo Tani Kolong Langit inilah para masyarakat sekitar sukses mengembalikan kejayaan masa emas sektor pertanian, seluruh kebutuhan pangan warga terpenuhi. Khususnya, disektor pertanian dan peternakan.

Dari ilmu yang diperoleh, kelompok petani yang aktif sebanyak 30 orang itu, mulai melakukan pembibitan, menanam, bahkan mengatur sistem irigasi. Yang juga diikuti kaum remaja yang ikut melirik bercocok tanam di Joglo Tani Kolong Langit ini.

Muhtadin menyebut Kunci kesuksesan Joglo Tani Kolong Langit terletak pada faktor penjadwalan panen yang sudah dipelajari oleh masing-masing petani yang memang memiliki pengetahuan di bidangnya. Misalnya ada yang mengatur jadwal panen tanaman holtikultura, palawija, tanaman buah lokal dan lainnya.

“Ada sebutan petani gaji menteri, karena ada jadwal panen ada harian, perminggu, per dua minggu, bulanan, bahkan tahunan,” ucap Muhtadin.

Untuk kedepannya Muhtadin akan menerapkan program sistem berbasis hulu ke hilir. Berdasarkan pengalaman, pekerjaan petani memang tidak menjanjikan bahkan kaum milenial tidak akan melirik ke lahan pertanian. Jika ditarik benang merahnya petani tidak bakal maju kalau hanya fokus ke produk tani saja.

“Subsidi pupuk dicabut, obat obatan mahal jika petani terus berpikir membeli pupuk maka tidak kembali modal,” katanya.

Dengan rasa bangga, Muhtadin menujukkan bahwa saat ini Joglo Tani Kolong Langit sudah bisa memproduksi pupuk kompos cair maupun padat sehingga tidak bergantung pada pabrik karena kualitasnya juga tidak kalah dengan pupuk buatan pabrik.

“Ini semua berkat bantuan ENI Muara Bakau. yang memberikan fasilitas bangunan rumah pupuk dan peralatan di Joglo Tani Kolong Langit,” jelasnya

“Alhamdulilah, Kami memanfaatkan kotoran sapi, telur ayam, daur ulang daun kering, air dari kolam ikan dan masih banyak lainnya untuk pembuatan kompas,” ungkapnya.

Dengan demikian, para petani tidak bingung memikirkan kebutuhan hidup karena disini bisa menghasilkan produknya sendiri sesuai dengan mottonya “Tanamlah yang kita makan, makanlah yang kita tanam”.

Tidak hanya itu saja, petani Joglo Tani Kolong Langit juga sering dijadikan narasumber diberbagai kegiatan pertanian.

Bergeser ke lahan peternakan, ada satu inovasi unik yakni peternakan ayam telur anti stres. Disini kurang lebih 200 ayam dibiarkan bebas disatu lahan untuk mencari makan sendiri sehingga tidak bergantung kepada pakan pabrik. “Hasilnya alhamdulilah, telurnya lebih berkualitas, tiap hari bisa menghasilkan telur,” ucapnya.

Untuk saat ini, telur yang dihasilkan cuma bisa memenuhi pasokan masyarakat sekitar dan katering yang sudah berlangganan.

“Terkadang telurnya belum keluar dari pantat ayam sudah ada yang pesan,” candanya.

Saat ini hasil produk pertanian, perkebunan peternakan dan perikanan dari Joglo Tani Kolong Langit, sudah mampu memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri. Bahkan hingga ke daerah tetangganya. Seperti kecamatan Anggana. Dengan konsep memotong rantai suplai. Jadi dari petani langsung ke konsumen. Tanpa tengkulak, tanpa pasar.

Alhamdulillah, kalau soal pemasaran produk kami, bukannya kami sombong. Tapi kalau sudah panen, dalam hitungan menit sudah habis (terjual),” pungkasnya. #

Comments are closed.