Zulkifli Hasan Dialog dengan Petani Sawit, Dengarkan Keluhan Harga TBS

BERITAKALTIM.CO- Seusai kunjungan ke pasar tradisonal Klandasan untuk memantau Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) dan Bahan Kebutuhan Pokok.

Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) Jalan Teluk Waru Kelurahan Kariangau pada hari Rabu, (20/7/2022).

Kedatangan Mendag RI ke PT KRN disambut hangat Head of Social Security and Licensing Apical Group M Jaya Budiarsa. Tujuan kedatangan, untuk mengetahui proses produksi dan distribusi minyak goreng PT KRN serta berdialog dengan para petani kelapa sawit Kaltim.

Dalam kunjungannya, Mendag RI menyaksikan pemutaran video dan pemaparan dari Senior Manager Supply Chain Management Apical Group Novan Eriawan, mengenai proses produksi dan distribusi minyak goreng PT KRN.

Pada kesempatan itu, Zulkifli Hasan berdialog dengan para petani sawit dan mendengarkan keluhan dari para petani sawit. “Kita ini sangat beruntung karena tidak semua negara cocok tanam sawit. Kita nomor satu di dunia. Sawit itu sangat strategis, menyerap tenaga kerja terbesar, penghasil devisa terbesar,” ujarnya.

Zulkifli mengatakan jika akan memperbaiki harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, sehingga petani mendapatkan harga bagus, perusahaan mendapatkan keuntungan dan masyarakat dapat membeli minyak dengan harga murah. “Saya ingin agar cepat tuntas sehingga harga TBS itu Rp 2400. Kita akan benahi,” serunya.

Kedatangan Mendag RI mau membenahi permasalahan harga TBS yang saat ini dikeluhkan para petani sawit. “Mudah-mudahan sampai tanggal 31 Agustus 2022 harga diharapkan sudah Rp 2400. Kami akan genjot ini dengan kebijakan penghapusan pungutan ekspor dan kebijakan lainnya,” terangnya.

Ia pun mengungkapkan Pemerintah akan mengembangkan teknologi sederhana yang bisa menghasilkan minyak curah atau minyak merah. “Minyak merah vitaminnya masih utuh, kalau diolah-olah lagi vitaminnya sudah habis maka perlu diisi vitamin,” bebernya.

Tak hanya itu, pemerintah sedang mencanangkan percontohan dengan membuat Refinery sederhana, yang akan membutuhkan banyak bahan baku. Apabila ini berhasil, maka dapat membantu kebun-kebun rakyat.

Rencananya, Kemendag RI kedepan akan bertemu beberapa pengusaha besar, untuk membahas komitmen 3 juta CPO dalam negeri. “Pemerintah akan koordinasi kuat, agar petani secepat-cepatnya bisa menikmati harga yang bagus. Sekjen akan terus koordinasi dan awasi,” tutupnya. #

cpominyak gorengMinyak Sawit