BERITAKALTIM.CO- Kepala Dinas Kesehatan kota (DKK) Balikpapan (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty mencatat terjadi penurunan jumlah kasus kanker selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan yang diterima, tahun 2020 kasus kanker pada anak ada 612 kasus, kasus kanker pada dewasa ada 2.862 kasus, dan di tahun 2021 kasus kanker di Kota Balikpapan memang agak turun karena pandemi Covid-19 yang mana kanker pada anak 159 kasus dan dewasa 559 kasus.
“Dari tahun 2020 hingga 2021, paling banyak kanker payudara karena paling gampang dideteksi,” kata perempuan yang akrab disapa Dio ini, disela-sela rapat bangar dikantor DPRD kota Balikpapan, Kamis (25/8/2022).
Meski demikian, Dio katakan, pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) test atau pemeriksaan dini kanker mengalami peningkatan. Tahun lalu ada 2.414 kasus, dan di 2022 baru sampai Juni sudah ada 2.102 kasus.
Dio menambahkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat khusus wanita untuk diajari melakukan pemeriksaan sendiri dalam mencegah kanker payudara.
Menurutnya, Kanker payudara mengetahuinya gampang dan bisa diajarkan untuk periksa sendiri namanya Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) diajarkan oleh YKI atau Puskesmas.
Sedangkan untuk kanker leher rahim dilaksanakan terbanyak dengan cara IVA test dan rutin dilaksanakan oleh YKI atau Puskesmas serta BPJS Kesehatan ada layanan tes kanker.
Layanan ini juga membuka kesempatan kepada peserta yang memiliki kartu BPJS untuk melakukan pemeriksaan diantaranya pap smear.
“Program ini sebenarnya hanya berlaku bagi orang yang sudah berkeluarga sedangkan untuk yang masih belum berkeluarga dianjurkan untuk selalu menjaga hygien, untuk melakukan pencegahan terjadinya kanker leher rahim,” ucapnya.
Untuk di Balikpapan kasus kanker pada laki-laki terbanyak pada kanker paru-paru akibat gaya hidup merokok dan jenis kanker-kanker lainnya seperti kanker kelenjar, intinya selalu cek kondisi badan dan jika menemukan benjolan sesuatu yang tidak normal di tubuh langsung periksa ke dokter.
“Intinya selalu melakukan pemeriksaan badan agar tidak menemukan benjolan yang tidak normal di tubuh, negara lakukan pemeriksaan,” ucapnya. #
Comments are closed.