BeritaKaltim.Co

Cerita Asti Tentang Pengalaman Dunia Politik

BERITAKALTIM.CO- Wakil Ketua 1 DPRD Kutim Asti Mazar, berbagi pengalaman sebagai politikus di legislatif, kepada kaum perempuan yang ada di Kutim. Penglaman yang digeluti selama ini, disampaikannya dalam forum sosialisasi peningkatan perempuan bidang politik.

Kegiatan yang digagas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) itu, dilaksanakan di Ruang Meranti, kantor Bupati, kawasan Bukit Pelangi, Sangatta, Kutim, Kamis (4/8/2022) pagi.

Wakil Ketua 1 DPRD Kutim ini didaulat memberikan edukasi serta pengalamannya di dunia politik yang sudah ia geluti selama ini. Diharapkan, nantinya bisa memberikan inspirasi kepada masyarakat khususnya kaum perempuan.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) dalam kesempatan itu membagikan pengalaman terjun ke dunia politik yang dimulainya sejak tahun 2008. Waktu itu, dia masih berusia 23 tahun. Wanita berkerudung ini masuk ke dunia politik karena merasa terpanggil. Kemudian dia menjadi salah satu calon anggota legislatif dari partai yang menaunginya.

“Waktu itu saya bukan terpaksa tapi terpanggil. Setelah terjun di politik praktis akhirnya tau isinya. Ternyata dunia politik tidak seperti yang kita pikirkan selama ini,” ujar Asti.

Rasa penasaran menambah energi ekstra untuk mengetahui lebih dalam terkait dunia perpolitikan ibu satu anak ini. Semuanya harus dijalani setapak demi setapak, dari bawah. Tak heran jika dirinya tekun belajar dan bisa menggeluti profesinya sebagai politisi, sehingga mampu bertahan di legislatif sampai sekarang.

“Dulu saya selalu skip kalau ada berita tentang politik. Setelah terju langsung bisa paham dan melihat yang terjadi, akhirnya saya paham,” ucapnya.

Disisi lain adanya regulasi pemerintah yang mewajibkan keterlibatan perempuan dalam dunia politik dengan memberikan porsi sebanyak 30 persen. Kebijakan itu dinilainya cukup baik, karena memberikan kesempatan bagi kaum perempuan bisa menyuarakan dan memperjuangkan aspirasinya melalui parlemen.

“Terutama aspirasi kaum sesama perempaun, bisa saya perjuangkan lewat legislatif,” kata Asti. #

Comments are closed.