BeritaKaltim.Co

Terpilih Jadi Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Kaltim, Ini Rencana Sapto

BERITAKALTIM.CO- Anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono secara aklamasi resmi terpilih menjadi ketua PII (Persatuan Insinyur Indonesia) Kaltim.

Alhamdulillah dalam pemilihan ketua PII Kaltim, saya diamanahkan menjadi ketua dalam muswil,” ujar Sapto setelah terpilih menjadi ketua definitif, Sabtu (22/10/2022).

Muswil atau musyawarah wilayah diikitu oleh enam peserta meliputi cabang Samarinda, Bontang, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Berau. Hadir Wasekjen II PII Pusat Ir Hetifah, Wakil Ketua DPRD Kaltim Ir Seno Aji, kepala Dinas PUPR Kaltim, perwakilan Universitas Mulawarman, Universitas Balikpapan, dan Poltek dan asosiasi profesi seperti Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

“Kami akan fokus melakukan upaya percepatan di kabupaten kota masing-masing, dan mendata tentang keinsinyuran di kabupaten kota masing-masing. Pelantikan dan pengukuhan dalam waktu dekat secara serentak, baik itu provinsi dan cabang juga. Untuk lokasi direncanakan di Balikpapan atau Samarinda,” ujar Sapto menjelaskan langkah-langkahnya ke depan.

Menjadi Muswil pertama PII Kaltim, bagi Sapto tentu menjadi momen mempersiapkan diri menyatukan visi-misi keinsinyuran Kaltim, agar bisa berperan aktif dalam proses pembangunan Bumi Etam.

“Namun, peran serta pemerintah juga sangat penting, karena merupakan perintah Undang-Undang Nomor 11/2014, PP Nomor 25/2019, di antaranya berkewajiban seluruh sarjana teknik mengikuti sekolah profesi insinyur untuk melakukan praktik insinyur,” jelas Sapto.

Dia juga menekankan proses tersebut menjadi bagian memasuki babak awal untuk turut dalam menyukseskan pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) di PPU (Penajam Paser Utara).

“Dengan adanya PII yang telah terbentuk, maka akan berkolaborasi menyatukan semua elemen profesi keinsinyuran, maupun badan usaha. Hal itu penting untuk proses mendata. Pendataan sangat diperlukan untuk memetakan lebih dulu seberapa besar dan banyak yang ahli di bidang konstruksi jalan, konstruksi gedung, jembatan, ahli pertambangan, ahli lingkungan, maupun ahli manajemen konstruksi, serta ahli keinsinyuran lainnya,” terang dia.

Dari proses tersebut, diharapkan data bisa valid. Sebab, selama ini Sapto meyakini tidak validnya data jika hanya berdasarkan omongan. Di samping itu, dengan adanya PII, tentu menjadi wadah untuk merapikan semua.

“Bisa meningkatkan SDM Kaltim, kemudian melakukan proses sertifikasi, pelatihan keahlian dari masing-masing kejuruan. Seperti elektro, sipil, tambang, lingkungan, sesuai dengan bidangnya,” urainya.

Semua rencana tersebut menjadi komponen penting agar siap membangun Kaltim dengan insinyur sendiri. Melalui PII, akan menjadi transformasi tersendiri agar tidak kewalahan menghadapi era digitalisasi yang wajib dihadapi.

“Transformasi digitalisasi juga akan mencegah data dimanipulasi. Karena itu, perusahaan harus punya ahli-ahli insinyur asli Kaltim yang tenaga kerjanya sesuai spesifikasi yang dibutuhkan, dan itu harus benar-benar dapat dibuktikan dan terdata secara resmi. Sehingga, perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi harus benar-benar menerapkan hal tersebut. Bahkan tidak hanya jasa konstruksi, hal semacam itu harus diterapkan di bidang jasa lain, seperti pertambangan dengan dibuktikan adanya sertifikasi tertentu,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kaltim tersebut. #ADV

Comments are closed.