BeritaKaltim.Co

Kasus Ismail Bolong Terkatung-katung, Brigjen Hendra Mengaku tak Kenal

BERITAKALTIM.CO- Kasus tambang liar di Kalimantan Timur yang diungkap mantan polisi Ismail Bolong dalam testimoninya yang viral di media sosial, masih terkatung-katung. Informasi teranyar menyebutkan, laporan dari Divisi Propam ketika memeriksa Ismail Bolong sudah di tangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Belum ditanganinya kasus pernyataan kontroversial itu, membuat bermunculannya berbagai spekulasi. Apalagi setelah Brigjen Hendra Kurniawan, mantan Karo Paminal Div Propam Polri, yang dituding oleh Ismail Bolong menekannya membuat video, juga membantah pernyataan itu.

“Ismail Bolong berbohong,” ujar kuasa hukum Hendra Kurniawan, Henry Yosodiningrat, di PN Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).

Menurut Henry, dia sudah melihat langsung video kedua yang dibuat Ismail Bolong. Dari penampilan tampil di video itu, Ismail bak orang yang tengah dipengaruhi alkohol, alias mabuk.

“Keterangan dia itu cerita seperti kayak orang mabuk,” ujar Henry.

Henry juga mengatakan, dia sudah menanyakan kepada kliennya Hendra tentang Ismail Bolong, Kliennya mengaku tak kenal Ismail Bolong. Henry menuturkan kliennya juga membantah memaksa Ismail Bolong membuat pengakuan yang melibatkan Komjen Agus Andrianto.

“Hendra Kurniawan tidak pernah kenal dengan Ismail Bolong dan tidak pernah menekan atau membuat memaksa untuk membuat seperti itu,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan kliennya, video testimoni pertama Ismail Bolong yang beredar bersifat penguatan dari keterangan pihak-pihak lainnya yang saat itu diperiksa Biro Paminal Divisi Propam Polri terkait batu bara. Jadi, klaim Henry, bukan hanya Ismail Bolong yang membuat video testimoni.

“Dan bukan hanya Ismail Bolong membuat rekaman testimoni itu, tapi semua yang terkait yang diperiksa agar memperkuat keterangan satu dengan keterangan yang lain. Jadi bukan hanya Ismail Bolong,” imbuh Henry.

Henry Yoso menduga justru video klarifikasi Ismail Bolong yang meminta maaf kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dibuat karena adanya tekanan.

“Sekarang siapa yang menekan dia? Mengatakan bahwa minta maaf kemudian yang saya ceritakan dulu yang saya buat dulu adalah ditekan oleh Hendra Kurniawan terus apa lagi,” kata dia.

“Saya hanya tanya sama Pak Hendra apakah benar Anda menekan Ismail Bolong untuk membuat testimoni seperti itu. Dia bilang nggak kenal, itu fitnah,” imbuh Henry.

Henry Yoso mengaku kliennya sedang menimbang-nimbang untuk mempolisikan Ismail Bolong. Henry Yoso lalu bicara soal dugaan pencemaran nama baik.

“Kami sudah mempertimbangkan untuk membuat laporan polisi terkiat keterangan dia yang telah mencemarkan nama baik Hendra Kurniawan,” kata Henry. #

Comments are closed.