BERITAKALTIM.CO | BKTV – Para pengelola perguruan tinggi swasta yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia berkumpul di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur Jalan Gajah Mada. Kali ini, mereka datang untuk membedah persoalan CSR alias corporate social responsibility perusahaan-perusahaan tambang yang beroperasi di Bumi Etam.
Melalui kegiatan seminar, para pengelola perguruan tinggi berusaha menghasilkan rekomendasi. Intinya adalah agar perusahaan-perusahaan tambang batu bara yang begitu besar beroperasi di Kaltim, wajib menyisihkan dana CSR untuk sektor-sektor pendidikan. Anggota APTISI wilayah 11 meliputi provinsi Kaltim dan Kaltara siap menjadi pengelola CSR pendidikan.
Pemprov Kalimantan Timur diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah, Diddy Rusdiansyah Anan Dani. Dia menyambut gagasan adanya bantuan pembiayaan untuk perguruan tinggi swasta dari perusahaan tambang yang beroperasi di Kalimantan Timur.
Pemerintah Provinsi Kaltim termasuk yang konsekwen mengalokasikan 20 persen anggaran untuk dunia pendidikan. Hal itu dilakukan karena menyadari pendidikan adalah sebuah investasi untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul di masa depan.
Dari Samarinda, Awang Fathur, BKTV, melaporkan