
BERITAKALTIM.CO- Proyek Strategis Nasional yang dikerjakan PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Solution dengan subkontraktor PT Citra Panji Manunggal kembali menuai keluhan warga Balikpapan.
Beredar postingan di media sosial, beberapa toko sekitar area jalan Soekarno Hatta kilo 1 terkena imbas lumpur setinggi 4 cm akibat pemasangan pipa proyek PGN Solution.
Koordinator Humas PGN Solution Daniel Soerbakti menyampaikan, pengerjaan pemasangan pipa proyek PGN Solution sudah sesui dengan kajian menggunakan metode Horizontal Directional Drilling (HDD).
“Mulai dari Rapak hingga Platinum kami melakukan metode itu, dan tentu sudah kami buat kajian-kajian yang sudah dilakukan engineering,” kata Daniel saat ditemui awak media dilokasi proyek pengerjaan di Jalan Soekarno Hatta, Selasa (14/3/2023).
Dicontohkanya, yang menjadi utility dalam jalur itu meliputi pipa PTMB, pipa Jargas dan pipa optik. Maka terlebih dahulu dilakukan penggalian yang selanjutnya dilakukan tes sebelum dilakukan HDD.
Meskipun sudah melalui beragam tahapan, trouble tetap terjadi yang diluar dari perhitungan dari pengerjaan proyek tersebut. Lokasi itu disekitar kawasan ruko Rajawali Foto Jalan Soekarno Hatta hingga lokasi yang ditemukan mesin entry dan exit pekerjaan proyek tersebut.
“Jalur pipa ini kan lintasan umum kami gak tau beban yang melintas diatasnya apakah runtuh maupun demikian,” ucapnya.
Dikatakan, pihaknya berencana melakukan pemasangan sebanyak 13 bentangan pipa, namun saat ini baru 11 yang terpasang sehingga masih 2 pipa yang masih ada permasalahan. Saat ini sudah terpasang sepanjang 220 meter, tetapi ada penyangkutan yang perlu di analisis kembali.
“Saya pikir dasar dasarnya itu ada pasir, mungkin bentonik air itu kaya bocor dibawah. Dan terjadilah pengerasan. Pemikiran awal kita begitu. Lalu kami masukan lagi mesin diatas untuk menghentikan supaya ini berjalan dengan lancar tapi sampai sekarang masih terhambat,” ungkapnya.
Maka dengan adanya penekanan yang semakin tinggi, tentu ada berdampak ke masyarakat. pertama dagangan mereka terhalang, dan kedua dengan pemadatan itu ada level tertentu yang turun membuat sebagian rumah warga alami retak.
“Saya sudah panggil orang engineering dan kelurahan, untuk menganalisa dan mendata orang yang dirugikan. Pasti semua akan ditangani satu persatu, baik yang berdampak lumpur, ekonomi maupun jalan rusak akan dikembali seperti semula,” tegasnya.

“Begitupun dengan jalur yang sudah di bongkar. Nanti ada stepnya setelah pemasangan kita lakukan konekting dan kami ratakan tapi begitu kami lakukan join kita buka lagi lalu kami aspal tentunya dengan subkontraktor dari PU yang faham,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pemilik toko yang terdampak Ponari menerangkan, jika toko miliknya sempat berdampak dengan luapan lumpur dari galian pipa gas. Dengan sigap pemilik toko memanggil pekerja untuk melakukan pembersihan.
“Karena kalau tidak cepat bisa masuk ke bawah rumah, apalagi ini rumah berlantai 3. Alhamdulilah respon kami cepat di tanggapi,” akunya.
Atas kejadian ini, pihaknya sudah melapor ke RT dan kelurahan untuk memberikan solusi. Mengingat ada dampak kerugian yang dirasakan lantaran tidak ada pembeli yang masuk lantaran tidak bisa lewat.
“Walaupun toko berlumpur dan tidak ada yang masuk, saya tetap buka. Karena mau lewat saja tidak bisa, saya saja tidak bisa lewat,” pungkasnya. #
Reporter: Thina | Editor: Wong