BERITAKALTIM.CO- Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor rencanakan perjalanan ke luar negeri, untuk perdagangan karbon (carbon trade). Dia rela menjadi ‘sales marketing’ karena terbukti dari hasil penjualan karbon mampu menaikkan pendapatan daerah.
“Ya, saya akan ke Jakarta dulu. Terus tanggal 2 sampai 7 Mei akan ke Brasil. Di sana (Brasil) salah satu penghasil karbon, karena dia juga memiliki kawasan hutan tropis sama dengan kita di Kaltim,” ucap Gubernur Kaltim saat acara Musrenbang RKPD Provinsi Kaltim 2024 di Pendopo Odah Etam, baru-baru ini (17/4/2024).
Berikutnya, pada 8 dan 9 Mei, Gubernur melanjutkan, akan ke World Bank di Amerika Serikat, juga terkait persoalan ratifikasi kesepakatan dalam jual-beli karbon, karena lembaga keuangan dunia ini punya data dan data Kaltim ada di World Bank.
“Kemudian tanggal 11 dan 12 Mei ke Yucatan Mexico. Karena Yuca memiliki komitmen yang kuat dalam hal kompensasi bagi negara-negara yang melaksanakan penurunan emisi yang sukses seperti Kalimantan Timur.
“Karena selama 10 tahun ke depan, mereka mempersiapkan dana 10 million pound sterling, dan rata-rata setahunnya mengeluarkan dana 3 milion pound sterling. Ini yang mau saya kejar,” ungkapnya.
Perkiraan dari pakar ahli karbon, kata Gubernur Isran, penjualan karbon Kaltim baru senilai 30 juta ton karbondioksida equivalen (CO2eq) sampai tahun 2021.
“Berarti tahun 2022, 2023 dan 2024 bisa mencapai lebih kurang 100 juta ton karbon dioksida equivalen,” ucapnya.
Seperti diketahui, saat ini Provinsi Kaltim sudah berhasil mendapatkan kompensasi dari World Bank untuk 22 juta matrix ton karbon dioksida senilai 110 juta USD. #
Reporter: Charle