BERITAKALTIM.CO- Pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah kepemimpinan Bupati Edi Damansyah dengan Wakil Bupati Rendi Solihin menunjukkan komitmennya menjadikan Kecamatan Loa Kulu sebagai salah satu zona lumbung pangan. Bukan hanya menjadi daerah penghasil beras, tapi juga penghasil ikan untuk konsumsi masyarakat.
Bersama-sama Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun, politisi yang juga berasal dari Daerah Pemilihan Kutai Kartanegara, Wakil Bupati Rendi Solihin mendatangi satu persatu kelompok usaha perikanan di Loa Kulu, Jumat (5/5/2023). Maksud dan tujuannya sangat jelas, membantu para pelaku usaha mengembangkan sektor perikanan.
Wakil Bupati Rendi Solihin menyerahkan bantuan berupa alat-alat perikanan untuk mengembangkan warga para pelaku usaha memproduksi ikan. Pemkab Kukar juga memberikan bantuan pakan ikan dan bibit induk ikan, yang disebar di kolam-kolam perikanan.
“Adanya bantuan ini karena pemerintah kutai kartanegara punya harapan adanya peningkatan kuantitas maupun kualitas produksi ikan oleh para pelaku usaha perikanan. Terutama untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, apalagi dengan hadirnya IKN yang tentu saja akan menyebabkan melonjaknya kebutuhan ikan maupun lainnya,” kata Wakil Bupati Rendi Solihin kepada Beritakaltim.
Setiap tahun Pemerintahan Edi Damansyah dengan Rendi Solihin menyiapkan bantuan untuk para nelayan dan pelaku industri perikanan. Nilai bantuan yang diperjuangkan pasangan ini setiap tahun mengalami peningkatan signifikan.
Jika pada tahun 2021 digelontorkan anggaran dari APBD Kukar sebesar Rp130 Miliar untuk 7 ribu penerima manfaat, yaitu pelaku usaha perikanan, maka pada tahun 2022 naik anggarannya menjadi Rp180 miliar untuk 8.500 nelayan. Pada tahun 2023 yang sedang berjalan, anggaran yang disiapkan sebesar Rp219 miliar untuk 9.500 nelayan.
“Harapan kami kepada pemerintah untuk terus membantu kelompok nelayan dan pelaku usaha perikanan ini. Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin baik selama ini,” ucap Novi Irsantoro, Ketua POKDAKAN Desa Loa Kulu.
Menurut data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kutai Kartanegara, saat ini tercatat setidaknya ada 25 ribu nelayan produktif di kabupaten itu. Dengan jumlah yang cukup besar itu, jajaran pemerintahan optimistis kabupaten itu akan menjadi sumber pangan, baik untuk memenuhi kebutuhan lokal atau warga sendiri, maupun daerah lain, termasuk ibu kota negara yang sedang dibangun. #
Reporter: Iruz | Editor: Wong | ADV/Diskominfo Kukar
>>> BERITA VIDEO