BERITAKALTIM.CO- Data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2019, jumlah desa di Provinsi Kalimantan Timur ada 1 038. Tapi ternyata, berdasarkan temuan anggota Komisi 1 DPRD Kaltim, Dr H Jahidin, masih ada 211 desa yang belum teraliri listrik.
“Ibarat kata, kita itu ayam jantan mati di lumbung padi. Kita yang punya sumber daya, tapi kita yang menderita,” kata Jahidin, yang kini duduk sebagai Anggota Komisi 1 DPRD Kalimantan Timur.
Ketika ditemui Wartawan usai rapat paripurna ke-33 di gedung utama B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Teuku Umar, Karang Paci Samarinda, Rabu (13/9/23), politisi partai PKB ini lebih lanjut menguraikan ironi warga Kaltim yang kaya sumber daya alam, tapi masih banyak yang belum menikmati listrik.
“Inikan kita sangat menyedihkan, bahkan makassar membeli bahan bakar batu bara dari kalimantan timur. Kita yang punya sumber daya alam, yang punya lumbungnya, kok bisa belum menikmati listrik,” kata Jahidin.
Menurut Jahidin, Kabupaten Kutai Kartanegara itu adalah kabupaten terkaya se-Asia, tapi ada beberapa desa yang sampai saat ini belum dialiri listrik. Termasuk di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Barat.
“Bahkan sampai saat ini masih banyak yang menggunakan lampu petromax dan genset,” lanjutnya lagi.
Jahidin menceritakan pengalaman perjalanannya ke Kutai perbatasan Malaysia – Indonesia. Dia menyaksikan masyarakat Indonesia melakukan protes, dengan menggantung bendera Malaysia di tower sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap Pemerintahan Kalimantan Timur.
“Ini semoga menjadi perhatian, sehingga seluruh masyarakat di kalimantan timur, yang berada di desa – desa bisa menikmati listrik. Dan dengan adanya sumber daya alam kita yang melimpah bisa dimanfaatkan dengan baik,” ucap Jahidin, mengakhiri pembicaraan. #
Reporter: Yani | Editor: Wong