BeritaKaltim.Co

Geliat Wisata di Kukar, Upaya Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

BERITAKALTIM.CO- Kutai Kartanegara, sebuah kabupaten di Kalimantan Timur, mempunyai keunikan yang penuh pesona, beberapa tempat di berbagai kecamatan di Kukar bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata. Lokasi obyek wisata yang ada bisa terbilang lengkap ada di wilayah pesisir, keraton dan juga pedalaman.

Terbaginya lokasi obyek wisata yang demikian tersebut membuat wisatawan nusantara maupun mancanegara bisa memilih mau mengunjungi obyek wisata yang mana. Pesisir, Keraton atau Pedalaman. Pilihan untuk mengunjungi obyek wisata tentunya juga menjadi alternatif bagi wisatawan. Kalau mau bersusah payah, masuk hutan, tentunya akan memilih wisata di wilayah pedalaman yang menjanjikan pemandangan elok dan penuh pesona.

Keunikan dan keindahan obyek wisata di Kukar akan semakin lengkap saat berada di wilayah budaya masyarakat pedalaman, wisatawan akan mendapat pelajaran berharga tentang seluk beluk hidup kehidupan masyarakat pedalaman atau yang dikenal dengan masyarakat Dayak. Masyarakat Dayak dengan pola hidup kehidupan yang awalnya nomaden, kini mendiami dan tinggal dalam satu wilayah dan wilayah yang ada itu kemudian dijadikan desa budaya. Desa Budaya Masyarakat Dayak yang ada di Kukar, terletak di Desa Lekaq Kidau di Kecamatan Sebulu, Desa budaya Lung Anai di Kecamatan Loa Kulu dan desa budaya Sungai Bawang yang berada di wilayah Kecamatan Muara Badak.

Kepala Dinas Pariwisata Kukar Slamet Hadiraharjo, mengakui akan keunikan masyarakat Dayak yang ada. Dalam hidup kehidupan masyarakat Dayak, sifat gotong royong boleh dikatakan sangat tinggi. Hal itu dapat dibuktikan saat membangun rumah, mereka akan bersama-sama mencari kayu yang tepat untuk bangunan megah yang disebut Lamin. Lamin yang merupakan rumah panjang bagi masyarakat Dayak mempunyai nilai historis dan filosofis tinggi.

“Keunikan dan keberadaan masyarakat Dayak di desa budaya, sangat menjanjikan dan bisa dieksplor menjadi sebuah kegiatan yang menghasilkan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Dinas pariwisata Kukar akan melakukan pembinaan dan pengembangan potensi yang ada dan dimiliki masyarakat Dayak itu sebesar-besarnya, sehingga perekonomian di Kukar menggeliat dan kesejahteraan masyarakat menjadi semakin baik dan makmur,” kata Slamet dalam perbincangannya dengan wartawan BERITAKALTIM.co, Charles Siahaan, belum lama ini di ruang kerjanya.

Ditambahkan Slamet, di desa budaya itu, wisatawan akan dihibur dengan berbagai adat budaya Dayak, termasuk bagaimana menganyam serat-serat tumbuh-tumbuhan menjadi sebuah barang kerajinan yang bernilai tinggi, membuat kain tenun dari bahan alami yang ada, merangkai manik-manik, ukir-ukiran, dan lain sebagainya.

“Belum lagi dengan tari-tarian yang ada di masyarakat Dayak, seperti Tari Gantar, Tari Burung Enggang, Tari Datun, Tari Hudoq, Tari Kancet Pepatai, Tari Gong yang sangat energik dan penuh daya magis, serta yang tidak boleh dilupakan adalah wanita dayak yang mempunyai paras cantik sangat menawan. Kondisi yang demikian itu tentunya sangat menarik dan bisa mengundang wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kukar, apalagi saat ini Pemkab Kukar juga mencanangkan Kukar Kaya Festival yang digagas Bupati dan Wakil Bupati Kukar. Adat dan budaya di Kukar bisa dijadikan acuan untuk pariwisata. Dan ingat adat budaya di Kukar tidak hanya dari pedalaman saja, melainkan juga berada di daerah pesisir dan kesultanan,” papar Slamet.

Ragam adat dan budaya Kukar yang demikian banyak itu, menjadi salah satu program pemerintah Kukar dalam melestarsikan dan mengembangkan adat budaya, karena Pemkab Kukar merasa bertanggung jawab atas kekayaan adat budaya yang ada di Kukar, sehingga Pemkab Kukar mengegendakan adat budaya yang ada di Kukar melalui Kukar Kaya Festival, yang muaranya adalah di samping untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan adat budaya yang ada, juga dimanfaatkan untuk menarik wisatawan dan kehadiran wisatawan tentunya akan membuka perekonomian rakyat melalui UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang banyak bertebaran di Kukar.

“Adanya festival budaya yang berlangsung di beberapa kecamatan di Kukar, tentunya akan menghidupkan UMKM yang ada, perekonomian bergeliat dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Festival Budaya di Kukar membawa dampak yang besar. Multiplier effect (efek pengganda) sangat terasa di masyarakat,” tegas Slamet Hadiraharjo.#

Reporter|Editor : Hoesin KH|Adv|Diskominfo Kukar

>>>VIDEO PODCAST

Leave A Reply

Your email address will not be published.