BERITAKALTIM.CO- Menjelang pesta demokrasi Pemilu yang berlangsung 14 Februari 2024, suhu politik mulai memanas. Salah satu pemicu yang memperkeruh situasi adalah beredarnya isu-isu hoaks. Bahkan jumlahnya terus meningkat, membanjiri media-media sosial.
Anggota DPRD Kaltim, Marthinus, mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dan kritis dalam menerima informasi yang berlimpah saat ini. Baik itu yang bersumber dari media massa mainstream, maupun dari media sosial.
Masyarakat diharapkan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang diterima, karena sesungguhnya informasi-informasi itu belum tentu benar.
“Berita hoaks pasti akan bermunculan di tahun politik. Masyarakat harus cerdas dan tidak mudah terprovokasi dengan hal semacam itu,” kata Marthinus kepada Wartawan yang mewawancarainya di Gedung DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Karang Paci, Samarinda.
Marthinus menjelaskan, berita hoaks dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menggiring opini publik sesuai dengan kepentingan mereka. Ia mencontohkan, pada tahun 2024, gelombang politik akan sangat tinggi dan berpotensi menimbulkan konflik antara kelompok atau golongan.
“Berita hoaks bisa menciptakan perpecahan dan permusuhan di antara kita. Ini sangat berbahaya bagi keutuhan negara,” ujarnya.
Untuk mencegah dampak negatif berita hoaks, Marthinus menyarankan agar masyarakat mendapatkan edukasi tentang cara memverifikasi informasi secara benar. Ia juga berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan apa yang tersebar di media sosial.
“Kita harus cerdas dalam menelan informasi yang didengar. Jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain,” pungkasnya. #
Reporter: Kiah | Editor: Wong | ADV | DPRD Kaltim