
PERTANIAN dalam artian luas yang dicanangkan Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah beserta pasangannya Wakil Bupati Rendi Solihin, menjadi salah satu titik utama pembangunan di Kutai Kartanegara, kedua pucuk pimpinan di Kukar tahu akan pentingnya sektor pertanian, apalagi Kutai Kartanegara sejak lama sudah menjadi salah satu lumbung padi di kawasan Kalimantan Timur.
Jumlah produksi padi yang dihasilkan Kukar mencapai 40 persen kebutuhan masyarakat Kaltim, namun ke depannya, produksi beras di Kukar akan ditingkatkan hingga 60-80 persen, sebuah keinginan besar, namun sepertinya hal itu akan terlaksana, karena selama 5 tahun ini, Pemkab Kukar terus berusaha menggenjot produksi beras dan pertanian lainnya melalui berbagai usaha.
Usaha untuk meningkatkan produksi pertanian, dilakukan Pemkab Kukar, sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat petani disiapkan, agar produksi pertanian di Kukar bisa memenuhi kebutuhan yang ada di Kaltim, terlebih lagi saat ini IKN (Ibu Kota Negara) yang disiapkan pemerintah pusat di wilayah PPU (Penajam Paser Utara), akan menjadi sebuah wilayah yang kebutuhan pasokan pangan harus disiapkan secara berkesinambungan tidak terputus.
Tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan di IKN, membuat Pemkab Kukar terus berusaha menggenjot peningkatan produksi sektor pertanian, lahan disiapkan, sarana prasarana ditingkatkan, bimbingan teknis dikembangkan, termasuk juga penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pertanian dilakukan Pemkab Kukar, bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia, semuanya itu dilakukan Pemkab Kukar untuk mendapatkan hasil pertanian yang memuaskan.
“Pertanian dalam artian luas harus jadi salah satu faktor utama dalam usaha untuk mensejahterakan masyarakat Kukar yang ada saat, hasil produksi yang selama ini diperoleh hingga bisa menjadi pemasok utama kebutuhan Kaltim, akan ditingkatkan hingga melebihi produksi yang selama ini ada yaitu 40 persen kebutuhan Kaltim dipasok dari Kukar. Untuk tahun ke depan, produksi pertanian harus meningkat sesuai program kerja yang telah dicanangkan pemerintah kabupaten,” kata Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, dalam setiap pertemuan dengan petani yang ada di Kukar.
Untuk mencapai peningkatan produksi yang direncanakan, Pemkab Kukar tak tanggung-tanggung menyiapkan dan memberikan bantuan berbagai usaha tani, agar hidup kehidupan masyarakat petani yang ada di Kukar meningkat dan mencapai tatanan sejahtera.
Saluran irigasi yang dibutuhkan petani dibangun, diperbaiki dan diperhatikan sehingga pasokan akan air untuk kebutuhan sawah bisa berjalan dengan aman dan lancar, masa tanam yang biasanya hanya 2 kali dalam satu tahun, ditingkatkan menjadi 3-4 kali dalam setahun, termasuk penyiapan bibit padi unggul, pupuk dan juga obat-obatan pemberantas hama.
Di berbagai kesempatan yang ada, dalam kunjungan ke 20 kecamatan di Kukar, Bupati ataupun Wakil Bupati, selalu memperhatikan kondisi pertanian yang ada, termasuk soal kebutuhan yang diperlukan petani dalam upaya meningkatkan produksi pertanian. Kisah-kisah dan keluhan yang dirasakan petani langsung disambut dan dijabarkan Bupati dan Wakil Bupati dengan tindakan nyata.
“Usaha untuk meningkatkan produksi pertanian terus dilakukan Pemkab Kukar, semuanya itu dilaksanakan adalah untuk meningkatkan harkat hidup kehidupan masyarakat Kukar, apalagi saat ini, sektor pertanian tidak hanya milik orang tua saja, melainkan generasi milenial mulai tertarik dengan pertanian,” kata Edi Damansyah.
Berbagai inovasi dilakukan generasi milenial yang ada, dan nyatanya hasil kerja petani milenial itu mampu menjadi penopang kehidupan yang lebih menjanjikan. Ini sudah dilakukan petani milenial di Kelurahan Maluhu Tenggarong.
“Petani milenial yang ada di Maluhu mengembangkan sektor pertanian, terutama melon yang hasilnya sangat memuaskan dan mampu dipasarkan ke luar Kukar,” ungkap Lurah Maluhu Tri Joko beberapa waktu lalu.
Tidak hanya padi yang akan ditingkatkan hasilnya, melainkan juga Jahe yang ada di Desa Jonggon Kecamatan Loa Kulu, ternyata jahe yang dihasilkan petani di Jonggon kualitasnya sangat bagus dan produksinya berlebih, membuat pihak pemerintah kabupaten maupun provinsi melirik tanaman Jahe tersebut terus dijaga dan dikembangkan, menjadi salah satu tanaman yang bisa diandalkan meningkatkan pendapatan asli daerah.
Kutai Kartanegara yang wilayahnya sangat luas mencapai 27.000 Km2 lebih, merupakan wilayah yang sangat potensial, masih banyak lahan yang belum digarap, sehingga pihak Pemka Kukar melalui OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terus berupaya meningkatkan produk pertanian sesuai RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah), sebagai lumbung pangan Kaltim yang berkualitas.
Tantangan untuk meningkatkan pembangunan di sektor pertanian, terus dilakukan dan dijalankan Pemkab Kukar, termasuk memberikan bantuan peralatan pertanian seperti Cultivator, power theresher, hand tracktor, pompa air, alat tanam, penggilingan padi, alat tanam jagung (Rolling Sedder), Combine Harvest, Excavator Mini, Green House, Handsprayer, hand traktor Rotari, Traktor roda 4, mesin potong rumput, pompa air, serta tentu saja pupuk NPK, bibit buah dan lain sebagainya.
Saat ini sektor pertanian, terutama padi di titik beratkan pada intensifikasi, sehingga produksi padi bisa meningkat tajam.
” Ke depan untuk meningkatkan indeks pertanian dari 1,67 ke 3 terus dilakukan Pemkab Kukar, selama ini hasil produk pertanian masih berkisar 40 persen untuk memasok kebutuhan Kaltim. Nantinya akan ditingkatkan menjadi 60 persen atau bahkan 80 persen pasokan kebutuhan padi di Kaltim akan dipasok Kukar,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Muhammad Taufik.
Untuk mencapai keinginan tersebut, lanjut Muhammad Taufik, Pemkab Kukar telah melakukan berbagai jalan atau kegiatan yang dapat mendukung rencana tersebut, diantaranya melakukan pembenahan infrastruktur, seperti jalan pertanian, jalan wilayah dan sebagainya yang terintegrasi dan akan mendukung lancarnya pemasaran hasil produk pangan yang ada.
“Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perumahan dan Pemukiman serta Dinas Pekerjaan Umum melakukan pertemuan untuk menyamakan persepsi, sehingga saat adanya kegiatan yang berkaitan untuk peningkatan produk pertanian maka semuanya sudah menyatu dan tinggal jalan saja, tidak ada lagi persoalan yang mendasar, semuanya sepakat demi kesejahteraan masyarakat Kutai Kartanegara,” jelas Muhammad Taufik.
Muhammad Taufik sangat bangga terhadap bantuan yang diberikan Pemkab Kukar tersebar di 20 kecamatan di Kukar, sehingga bisa dikatakan hampir semua kecamatan dan desa yang ada di Kukar, menerima bantuan alat pertanian.
“Ini semua tak lepas dari program kerja Pemkab Kukar yang dijabarkan melalui Kukar Idaman, sehingga semua sektor yang ada di Kukar merasakan manfaatnya. Apalagi tahun 2024 Ibu Kota Negara (IKN) akan pindah ke Penajam Paser Utara (PPU), maka Pemkab Kukar sebagai mitra IKN berkewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kukar pada tatanan yang lebih makmur,” tegas Edi Damansyah.
Kesamaan pandangan dan keinginan kerja keras yang dilakukan Pemkab Kukar di bawah kepemimpinan Edi Damansyah dan Rendi Solihin, untuk membawa masyarakat Kukar sejahtera dan makmur, tinggal menunggu waktu, terlebih lagi Pemkab Kukar juga telah menyiapkan RPJPD hingga 2045, sehingga kedepannya pemimpin yang akan datang tidak lagi akan bersusah payah. Semuanya telah termaktub dalam RPJPD Kukar. Tinggal bekerja dan hidup kehidupan masyarakat tenang, tentram dan bahagia.#
Editor: Hoesin KH