BERITAKALTIM.CO-Setelah cukup lama FC Borneo Samarinda meninggalkan kandangnya Stadion Segiri karena adanya perbaikan, FC Borneo Samarinda menggunakan home base di luar Samarinda, namun tidak akan lama lagi, pencinta FC Borneo Samarinda akan kembali dihibur dengan pertandingan-pertandingan sepakbola berkelas utama.
Kepastian kembalinya FC Borneo Samarinda untuk kembali main diSamarinda diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik, yang setuju home base FC Borneo Samarinda mereka pindah ke Stadion Utama Kaltim Palaran.
Terkait hal ini anggota Komisi IV DPRD Provinsi kaltim, Rusman Ya’kub menyambut baik, kalau tim sepakbola kebanggaan kota Samarinda ini menggunakan Stadion Utama Palaran.
“Tentu kita akan memberikan support dan dukungan yang positif terhadap Borneo FC yang akan menggunakan Stadion Palaran sebagai tempat latihan dan markas sementara,” kata Rusman Ya’kub usai acara peringatan HUT Provinsi Kaltim di Stadion Kadrie Oening Sempaja, Selasa, (9/1/2024).
Legislator Fraksi PPP ini mengatakan, dengan adanya keinginan dari Borneo FC untuk memanfaatkan stadion yang lama terbengkalai menjadi hal yang harus didukung.
“Selama ini kan kita tahu bahwa uang trilyunan dihabiskan untuk pembangunan Stadion Palaran, namun azas manfaat terhadap masyarakat kurang signifikan, dengan adanya Borneo FC maka akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat,” tegas Rusman Ya’kub.
Lebih lanjut politikus PPP daerah pemilihan (dapil) kota Samarinda, menyampaikan bahwa pemerintah daerah tentu sudah memepertimbangkan dan melakukan evaluasi, dengan menjadikan Stadion Utama Palaran menjadi home base Borneo FC.
“Tentunya selama melalui prosedur dan tidak melanggar perundang-undangan kenapa tidak, kita pasti mendukung sepenuhnya,” tambah Rusman Ya’kub.
Stadion yang menjadi venue utama PON XVII tahun 2008 lalu itu, masih harus dilakukan sejumlah renovasi agar bisa segera digunakan, sebab stadion yang akan menjadi tempat pertandingan harus memenuhi standar PSSI dan Liga I 2023-2024
Renovasi meliputi pemasangan lampu stadion minimal 1.200 watt dan kondisi lapangan yang sedikit menurun di beberapa sisi.
Waktu pengerjaan diperkirakan sekitar satu bulan dengan estimasi anggaran sekitar Rp10 miliar.#
Reporter : Yani|Editor: Hoesin KH