
BERITAKALTIM.C0-Majelis taklim Aswaja peduli dan Pengajian Aswaja kembali digelar pada Jumat (22/3/2024) di Masjid Baiturrahim Desa Sungai Meriam Kecamatan Anggana.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penyerahan bantuan sembako kepada warga prasejahtera sebanyak 20 paket, selain itu juga 10 paket untuk anak-anak stunting dari Kecamatan Anggana, 6 paket dari Baznas, pembagian santunan bagi para janda dan pembagian 15 sarung.
Pada pengajian tersebut diisi oleh Ustadz H Supriyanto yang merupakan salah salah satu pembina Aswaja Kabupaten Kukar.
Dalam sambutannya Maslianawati Edi Damansyah Ketua Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kukar, yang juga merupakan pembina Majelis Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah (Aswaja) Kukar, berterimakasih atas kehadiran masyarakat Anggana pada pengajian Aswaja kali ini termasuk beberapa majlis ta’lim yang hadir untuk memakmurkan masjid.
Selain itu pengajian ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi pengurus Aswaja Kabupaten kepada ke kecamatan Anggana.
Maslianawati juga menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Aswaja kepada masyarakat khususnya masyarakat pra sejahtera.
“Ini memang kecil sekali nilainya tapi lihatlah bentuk kepeduliannya,”imbuh Maslianawati.
Menurut Maslianawati, ini merupakan kegiatan Aswaja tahun ke 4 dan kegiatan tersebut bukan hanya pengajian dan pemberian sembako tetapi nantinya Aswaja akan melaksanakan program sunatan masal.
“Nanti yang akan memilih pihak kecamatan dan diutamakan bagi masyarakat pra sejahtera, Kegiatan sunatan ini gratis dan pulang akan dapat bingkisan,” jelas Maslianawati.
Saat ini ada beberapa majlis ta’lim yang hadir, Maslianawati menghimbau untuk segera menyiapkan diri untuk ikut perlombaan Habsi pada bulan Muharram nanti, yang akan di akhiri dengan Tablik Akbar di Pendopo Odah Etam.
“Untuk setiap kecamatan masing-masing bisa mengirimkan 2 regu untuk mengikuti perlombaan tersebut,” imbau Maslianawati.
Maslianawati juga menjelaskan bahwa nantinya akan dilaksanakan pelatihan Fardu Kifayah untuk remaja/ SLTA.
“Tak perlu takut pekerjaannya diambil, tapi nantinya para pemandi jenazah akan menjadi pelatih bagi para remaja untuk menjadi penerus,” harap Maslianwati..#
Editor: Hoesin KH|Adv|Diskominfo Kukar