
BERITAKALTIM.CO – Agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang telah menjadi agenda tahunan pemerintah Kota Samarinda, mengungkapkan beberapa catatan penting, khususnya sektor ekonomi, yang berlangsung di ballroom Hotel Mercure, pada Selasa (26/3/2024)
Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim mengatakan bahwa tingkat pengangguran di Samarinda masih tinggi, melebihi angka provinsi dan nasional. Masalah itu menjadi pekerjaan rumah (PR) yang mendesak untuk ditangani.
“(Sementara) Pertumbuhan ekonomi Samarinda juga yang dianggap tinggi, di atas rata-rata provinsi dan nasional. Ini menimbulkan pertanyaan dari mana sumber pertumbuhan ini berasal?,” ujar Abdul.
Abdul Rohim mengungkapkan bahwa ini menunjukkan angka pertumbuhan ekonomi nasional tinggi, kontribusinya mayoritas berasal dari segelintir pengusaha dan industri besar.
Hal ini menimbulkan ketimpangan, di mana angka pertumbuhan tidak merata, bertentangan dengan tema ‘adil dan merata’ yang diusung oleh Pemerintah Kota Samarinda telah membangun berbagai proyek infrastruktur seperti Teras Samarinda, terowongan, dan Stadion Segiri.
“Namun, proyek-proyek ini dinilai tidak relevan dalam mengurangi angka pengangguran,” ungkapnya.
Pada puncak Musrembang tingkat kelurahan, tercatat bahwa setiap kelurahan hanya diizinkan mengusulkan satu item fisik, satu sektor ekonomi, dan satu sektor budaya, karena anggaran yang tersedia telah teralokasi untuk proyek-proyek besar.
“Kebutuhan masyarakat yang seharusnya menjadi fokus Musrembang, kini terbatas karena ketersediaan dana yang tidak mencukupi,” imbuhnya.
Ia berharap ke depannya, catatan-catatan ini akan menjadi bahan evaluasi yang serius, agar pemerintah tidak hanya memprioritaskan proyek besar, tetapi juga memperhatikan dan mengakomodir kebutuhan masyarakat secara lebih adil dan merata. #
Reporter: Sandi | Editor: wong