BeritaKaltim.Co

“Kick Off” Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Pendopo Odah Etam

BERITAKALTIM.CO- Acara kick off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) tahun 2024 digelar di Pendopo Odah Etam, kompleks Kantor Gubernur Provinsi Kaltim, Rabu (27/3/2024).

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, yang menegaskan bahwa gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP) 2024 adalah komitmen bersama antara Bank Indonesia, Deputi Menteri Ekonomi, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholders yang perduli stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Menyikapi kenaikan harga pangan pokok yang berdampak pada inflasi, terutama pada Februari 2024 di Provinsi Kaltim yang mencapai 3,28%, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen dan terendah di kota samarinda sebesar 3,04 persen.

“Sesuai arahan dari menteri perekonomian agar kita bersinergi membangun kebersamaan, Karena penyelesaian ketersediaan pangan tidak bisa di selesaikan krusial, tidak cukup hanya pemerintahan pusat saja, tidak cukup pemprov saja, tidak cukup pemerintah kabupaten/kota saja,” ungkapnya.

Akmal mengatakan, Pentingnya kolaborasi terus ditekankan, termasuk dalam membangun sinergitas di rantai pasokan, mulai dari distributor, agen, Bulog, hingga retail modern, serta mitra-mitra di daerah penyuplai pasokan.

“Inovasi juga menjadi kunci, seperti implementasi sistem Early Warning System (EWS) untuk mendeteksi tren harga pangan dan mengambil intervensi tepat waktu,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, upaya penyeimbangan harga juga dilakukan dengan pembukaan toko penyeimbang di pasar yang ada di kaltim seperti di pasar segiri dan pasar klandasan balikpapan.

“Toko penyeimbang yang sedang kita persiapkan yaitu di kabupaten berau dan kabupaten Penajam paser utara (PPU),” ungkapnya.

Akmal menekankan, Semua pihak diundang untuk berkontribusi dengan semangat tinggi dalam GNPIP 2024 ini, sebagai upaya bersama untuk meningkatkan stabilitas harga pangan, kesejahteraan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam konteks ini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, menyoroti stabilitas harga menjelang Idul Fitri, dengan harga-harga relatif stabil dan tekanan inflasi yang cenderung rendah, terutama pada produk-produk hotel food.

“Kaltim sendiri kalau lami perkirakan sampai dengan tracking kami di minggu ke tiga bulan ini hanya 0,8 – 0,3, Mudah-mudahan di satu minggu terakhir tidak terjadi kenaikan dan tetap stabil kalau bisa cenderung menurun,” kata dia.

Budi berharap bahwa dengan pasokan beras yang semakin memadai, inflasi dapat tetap terkendali bahkan cenderung menurun menjelang hari raya, berkat penurunan tekanan inflasi dari sektor angkutan udara dan upaya-upaya lainnya.

“Penyumbang inflasi lainnya di luar pangan seperti angkutan udara audah menurun sehingga tekanan inflasi semakin rendah menjelang hari raya khususnya di akhir maret ini.” pungkasnya. #

Reporter: Yani | Editor: Wong

Leave A Reply

Your email address will not be published.