BERITAKALTIM.CO – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Anhar, mulai menguatirkan masalah air PDAM yang tidak mengalir di beberapa kawasan, diantaranya perumahan Borneo Mukti dan Palaran. Dia menyayangkan, dengan pertumbuhan APBD dan laporan LKPj (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) wali kota yang memuaskan, tapi masih terdapat wilayah yang belum terakomodir layanan air bersih, termasuk penerangan jalan yang tidak memadai.
Anhar mendesak Wali Kota Samarinda, Andi Harun, untuk mengutamakan penyelesaian masalah vital ini, terutama terkait aliran listrik dan air PDAM.
“Posisi Andi Harun sekarang bukan lagi sebagai anggota dewan, tetapi sebagai Wali Kota Samarinda. Sebagai eksekutif, beliau harus mewujudkan rencana dan visi-misi yang telah tertuang dalam RPJMD kota Samarinda sebelum masa jabatannya berakhir,” ujar Anhar pada saat diwawancarai melalui telepon seluler, Minggu (21/4/2024) siang.
Menurutnya, lebih baik wali kota fokus pada penyelesaian masalah yang ada di kotanya, dari pada terlibat dalam polemik politik terkait calon Gubernur Kaltim, yang bukan ranahnya. Kecuali Andi Harun berniat maju dalam Pilgub yang bakal digelar 27 November 2024 nanti.
“Dari pada mengkritik yang lain-lain, mending selesaikan yang ada di depan mata,” tegasnya.
Politisi partai PDI Perjuangan itu menghimbau agar perhatian lebih diarahkan pada penyelesaian masalah yang langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Krisis air bersih di Samarinda bukan hal baru. Meski kota itu berlimpah air, tapi jika kemarau panjang dan air laut masuk ke Sungai Mahakam, maka kepanikan masyarakat masih sering terjadi karena kekurangan air bersih. #
Reporter: Sandi | Editor: Wong