BeritaKaltim.Co

Pertamina Bor Sumur Eksplorasi Buah Merah Dukung Target Produksi

BERITAKALTIM.CO – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) dan Zona 14 Papua Field (PEP Papua) dari Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina melakukan pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001 di Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Subagyo dalam keterangan yang diterima di Sorong, Selasa (30/4/2024), menjelaskan upaya ini merupakan bagian dari drilling campaign di wilayah timur Indonesia untuk mendukung target produksi nasional.

Sumur BMR-001 memulai operasi pengeboran pada minggu ke-4 bulan April 2024 dengan target kedalaman dangkal dengan menggunakan land rig.

“Pengeboran ini dilakukan untuk membuktikan keberadaan cadangan migas. Sejak 15 September 2021, telah dilakukan proses pengadaan tanah dan upacara adat sumur eksplorasi BMR-001 bersama pemilik hak ulayat marga Idik,” jelas dia.

Pada proses itu, SKK Migas-KKKS Pertamina EP membutuhkan waktu tiga tahun lebih untuk membangun komunikasi dan koordinasi dengan PT Henrison Inti Persada (HIP), pemegang konsesi lahan kelapa sawit.

Menurut dia SKK Migas terus mendorong program pengeboran sumur eksplorasi di kawasan timur Indonesia, karena potensi cadangan migas besar saat ini berada di kawasan tersebut.

Pengeboran sumur BMR-001 di Kepala Burung dalam rangka mengoptimalkan potensi migas di Papua Barat Daya dan sebagai upaya menemukan sumber cadangan migas untuk menambah produksi dan mendukung pemenuhan kebutuhan nasional.

Subagyo juga mengingatkan agar dalam menjalankan persiapan dan penerapan strategi pelaksanaan kegiatan pengeboran sumur, senantiasa mengedepankan aspek kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan (K3L), agar operasional berjalan dengan lancar dan pengeboran sumur BMR-001 dapat membuahkan hasil yang baik.

“Sehingga dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan migas secara nasional serta mendukung pencapaian target produksi minyak 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030,” kata Subagyo.

Vice President Exploration Regional Indonesia Timur Dedi Yusmen mengatakan pengeboran eksplorasi ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam meningkatkan cadangan dan upaya memenuhi kebutuhan migas yang semakin tinggi, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri di Papua Barat Daya, serta mendukung pencapaian target produksi migas nasional.

“Pertamina Regional Indonesia Timur akan terus menjalankan operasi migas yang selamat dan unggul sehingga dapat memberikan kontribusi secara signifikan dan berkelanjutan,” ujar Dedi.

Dedi berharap upaya pengeboran sumur eksplorasi BMR-1 merupakan bagian dari program kerja Pertamina untuk mencapai target perusahaan khususnya Pertamina Sub Holding Upstream Regional Indonesia Timur untuk terus berupaya menemukan cadangan-cadangan migas baru.

Sebagai informasi tambahan, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari aset offshore dan onshore.

Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai). #

ANTARA | Wong

Leave A Reply

Your email address will not be published.