BERITAKALTIM.CO – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, tertarik dengan keberhasilan model tambak ikan nila yang diterapkan di Karawang. Dikatakan, model tambak di Provinsi Jawa Barat itu dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan kini mampu mengelola area seluas 84 hektar dengan sukses.
Hal ini disampaikan Pj Gubernur saat memberi sambutan dalam acara panen raya padi di Desa Rempanga, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Senin (13/5/2024).
“Model tambak ikan nila di Karawang merupakan sebuah contoh yang patut untuk dikembangkan di seluruh daerah di Indonesia, terutama di Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Akmal menambahkan, saat dia berkunjung pada minggu lalu ke Karawang dia merasakan adanya sebuah transformasi menakjubkan, dimana lahan bekas tambak seluas 87 hektar telah berhasil diubah menjadi kebun produktif.
“Proses ini mengilhami kita untuk mengadopsi model serupa di wilayah kita, di Balikpapan.” jelasnya.
Salah satu aspek yang menarik dari model tambak ini adalah adanya pabrik fillet ikan di sekitarnya. Ikan nila yang diproduksi langsung diolah menjadi fillet dan diekspor ke luar negeri. Hal ini memberikan peluang yang besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah serta mengurangi ketergantungan pada impor ikan.
“Kita memiliki pantai dan pesisir yang sangat potensial, seperti di Manggar Balikpapan. Mengadopsi model tambak ikan nila akan menjadi langkah strategis dalam memanfaatkan potensi ini untuk meningkatkan ketahanan pangan,” ungkapnya.
Wali Kota Balikpapan juga telah menunjukkan dukungan dengan menyediakan lahan seluas 10 hektar, serta 4 hektar lahan semak di sepanjang sungai yang ideal untuk pengembangan tambak.
Akmal Malik menegaskan komitmen untuk melibatkan semua pihak terkait dalam upaya ini, sebagai langkah percontohan untuk mencapai ketahanan pangan di sektor perikanan.
“Kita akan melibatkan semua pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat dalam upaya ini. Kita akan melakukan kolaborasi dan berkontribusi bersama untuk menciptakan keberlanjutan dan ketahanan pangan yang lebih baik,” pungkasnya. #
Reporter: Yani | Editor: Wong