BeritaKaltim.Co

KONI: Sumut tetap bidik lima besar di PON 2024

BERITAKALTIM.CO – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara John Ismadi Lubis mengatakan pihaknya tetap membidik posisi lima besar di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Sumut-Aceh.

“Masuk lima besar di PON mendatang sudah menjadi target kami bersama. Target tersebut harus sama-sama kita perjuangkan agar dapat tercapai,” katanya di Medan, Selasa.

Ia mengatakan, masuk lima besar merupakan salah satu dari lima sukses yang diusung di PON mendatang. Kelima sukses tersebut adalah sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses administrasi, sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat dan sukses pemanfaatan venue pasca PON.

“Persiapan tentunya terus kita matangkan, termasuk akan melakukan sentralisasi atlet sehingga persiapan dapat lebih maksimal,” katanya.

Sementara terkait anggaran KONI Sumut sebesar Rp90 miliar untuk menghadapi PON 2024, ia menyebutkan anggaran harusnya menyesuaikan dengan program yang telah disusun.

“Seyogyanyalah dalam menyusun anggaran mengacu pada program, bukan sebaliknya. Dengan demikian program yang disusun bisa berjalan dengan baik demi mencapai sukses di PON nantinya,” katanya di Medan, Senin, saat ditanya terkait anggaran KONI Sumut yang hanya Rp90 miliar untuk menghadapi PON XXI/2024.

Ia mengatakan, untuk bicara prestasi di PON mendatang, tentunya tidak terlepas juga dari anggaran. Karena banyak tahapan-tahapan persiapan yang juga memerlukan anggaran, seperti uji coba ke luar daerah atau luar negeri.

Uji coba ia nilai sangat penting dilakukan, demi mengukur sudah sejauh mana kemajuan yang dicapai seorang atlet atau tim. Misalnya saja untuk cabang olahraga bela diri yang untuk memenuhi target juara paling tidak harus melakukan uji coba empat sampai lima kali.

Uji coba, selain untuk mengukur kemajuan yang sudah dicapai, juga dijadikan sebagai ajang evaluasi, dimana kelemahan-kelemahan yang harus dibenahi dan dimana kelebihan yang harus lebih diperkuat oleh seorang atlet.

Nah kalau atlet tidak melakukan uji coba, kita gak tahu sudah sejauh mana kemajuannya. Dalam uji coba kan ada juga tahapan-tahapan nya. Pertama uji coba dengan lawan yang levelnya di bawah, kemudian uji coba dengan yang levelnya seimbang dan terakhir uji coba dengan yang levelnya di atas.

“Untuk uji coba itu kan perlu anggaran apalagi kalau uji cobanya ke luar daerah atau ke luar negeri. nah kalau anggaran minim, bagaimana kita bisa menyahuti aspirasi atlet yang mengajukan usulan uji coba ke luar. Belum lagi kita bisa peralatan, yang tentunya semuanya itu memerlukan anggaran,” katanya.#

 

ANTARA | Berliana

Leave A Reply

Your email address will not be published.