BERITAKALTIM.CO – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bana Nusa di Desa Perangat Selatan, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, telah mencatat prestasi yang luar biasa dalam pengelolaan perkebunan karet.
Kepala Desa Perangat Selatan, Sarkono menjelaskan bahwa dari omzet total sebesar Rp400 juta, BUMDes berhasil menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) sebesar Rp130 juta.
Keberhasilan ini bukan hanya sekadar angka, melainkan juga menjadi pendorong utama bagi ekonomi di wilayah tersebut.
BUMDes Bana Nusa memiliki peran strategis dalam mengelola perkebunan karet di Desa Perangat Selatan, semua hasil perkebunan masyarakat akan dibeli oleh BUMDes, memastikan kemudahan bagi warga yang ingin menjual hasil panen mereka. Selanjutnya, BUMDes akan menjual kembali hasil karet ini ke perusahaan.
“Omset pendapatan BUMDes Bana Nusa juga mencapai Rp400 juta,” ujar Sarkono melalui telepon selulernya, Selasa (21/5/2024)
Minat tengkulak, termasuk dari PT Multi Karya Cemerlang, terhadap karet dari desa ini sangat tinggi. Pasar terbesar bagi hasil karet adalah Samarinda, dengan harga mencapai Rp7 ribu per kilogram.
“Kondisi ini mendorong banyak warga setempat untuk terlibat dalam kegiatan penyadapan karet,” ucap Sarkono.
Keberhasilan BUMDes Bana Nusa tidak terlepas dari pemanfaatan lahan yang telah bersertifikat di masa transmigrasi.
Warga diberikan akses untuk menggunakan lahan baik untuk pemukiman maupun pertanian. Dengan hasil perkebunan yang gemilang, ekonomi warga Desa Perangat Selatan semakin berkembang.
“Alhamdulillah, hasil perkebunan ini tidak hanya memberikan omset yang cukup besar, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” tambah Sarkono.
Dengan komitmen dan kerja keras, BUMDes Bana Nusa membuktikan bahwa pengelolaan perkebunan karet dapat menjadi sumber keberhasilan dan kesejahteraan bagi seluruh komunitas desa.
“Semoga prestasi ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi warga Kukar,” harap Sarkono.#
Reporter : Sandi|Editor: Hoesin KH|Adv|Diskominfo Kukar