BeritaKaltim.Co

Hj Maslianawati Menyampaikan Laporan Intervensi Pencegahan Stunting di Loa Janan Ulu

BERITAKALTIM.CO – Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranada) Kukar periode 2021-2024, Hj. Maslianawati Edy Damansyah, menyampaikan laporan mewakili Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Timur, Yulia Zubir Akmal, yang berhalangan hadir.

Laporan ini disampaikan dalam acara pencanangan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Loa Janan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (12/6/2024).

Pelaksanaan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di daerah dengan hasil evaluasi pengukuran serentak yang dilakukan pada 6 Juni 2024. Dari pengukuran tersebut, diketahui bahwa baru 7,98% balita telah diukur dan 22,98% dari Balita yang diukur mengalami masalah gizi.

“Diharapkan pada minggu ketiga bulan Juni, 100 persen balita sudah diukur dan balita yang mengalami masalah gizi segera mendapatkan intervensi,” ungkapnya

Dalam laporannya, Hj. Maslianawati menyampaikan bahwa Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan rapat koordinasi dengan 10 tim penggerak PKK kabupaten dan kota melalui Zoom meeting. Selain itu, surat edaran tentang pelaksanaan intervensi pencegahan stunting juga telah dikeluarkan.

Adapun tujuan pelaksanaan intervensi ini adalah untuk melakukan penimbangan, pemeriksaan, dan sekaligus intervensi bagi balita yang mengalami masalah gizi.

“Selain itu, pemeriksaan pada ibu hamil juga dilakukan untuk memberikan edukasi. Hasil dari kegiatan ini nantinya akan menjadi dasar untuk perencanaan program penanggulangan stunting di masa mendatang.” tambahnya.

Pelaksanaan intervensi pencegahan stunting di Provinsi Kalimantan Timur akan dimulai pada bulan Juni 2024 hingga Desember 2024, melibatkan 841 desa, 197 kelurahan, dengan total posyandu sebanyak 4.769, dan jumlah balita mencapai 274.611.

“Hasil pelaksanaan pengukuran dan intervensi ini akan dimonitor setiap minggu oleh tim penggerak PKK provinsi dan kabupaten/kota secara berjenjang hingga tingkat desa. Evaluasi bulanan juga akan dilakukan melalui Zoom meeting.” ungkapnya.

Kabupaten Kutai Kartanegara dipilih sebagai lokasi rencana penanggulangan stunting ini berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2023. Kabupaten ini berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 27,1% pada tahun 2022 menjadi 17,6% pada tahun 2023.

“Pada pengukuran yang dilakukan pada minggu pertama bulan Juni 2024, Kabupaten Kutai Kartanegara mencatat capaian kunjungan balita tertinggi ke posyandu.” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Hj. Maslianawati memberikan apresiasi tinggi kepada tim penggerak kabupaten Kutai Kartanegara beserta seluruh jajarannya yang telah menindaklanjuti gerakan intervensi cegah stunting. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara yang telah memfasilitasi kegiatan pencanangan cegah stunting ini.

Hj. Maslianawati menegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan intervensi pencegahan stunting ini tidak lepas dari kerja sama semua pihak terkait.

“Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan target penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Timur dapat tercapai dengan baik.” pungkasnya. #

Reporter: Yani | Editor: Wong | ADV | Diskominfo Kukar

Comments are closed.