BeritaKaltim.Co

Perjuangan Masyarakat Adat Desa Budaya Pampang, Menjaga Warisan Leluhur dan Keamanan

BERITAKALTIM.CO – Kepala Adat Desa Budaya Pampang, Esrom Palan, menegaskan pentingnya melanjutkan perjuangan masyarakat adat untuk melawan kejahatan di tengah masyarakat.

Hal ini ia ungkapkan saat memberi sambutan Dalam acara penutupan pesta panen sekaligus perayaan HUT ke-51 Desa Budaya Pampang, Minggu (23/6/2024).

Esrom Palan menekankan bahwa perjuangan mereka kini bukan lagi melawan penjajah, melainkan melawan kejahatan yang mengancam ketenangan dan keamanan masyarakat.

“Kita perlu memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada TNI dan Polri, khususnya di Pampang ini,” kata Esrom Palan.

Ia mengakui peran besar yang dimainkan oleh aparat keamanan dalam menjaga kedamaian di Desa Pampang, yang terletak di tengah kota Samarinda, meskipun masyarakatnya berasal dari daerah perbatasan.

Menurut Esrom, berkat kerja keras dan pengamanan yang ketat, warga Desa Pampang merasa aman dan tentram.

“Meskipun susah, mereka tetap merasa tenang dan tidak merasa sulit karena keamanan yang terjaga,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa rasa aman ini adalah sesuatu yang harus dibanggakan oleh masyarakat.

Selain keamanan, Esrom juga menyoroti pentingnya pelestarian seni dan budaya sebagai bagian dari identitas dan keberlangsungan hidup masyarakat Pampang.

Dalam penutupannya, Esrom menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran tamu-tamu yang datang untuk menyaksikan dan melihat secara langsung kegiatan seni budaya di Desa Pampang.

“Kegiatan seni budaya yang kita kembangkan di Desa Pampang ini bisa menarik hati orang-orang dari berbagai daerah untuk datang,” ungkapnya.

Esrom percaya bahwa dengan adanya pengunjung, masyarakat Pampang dapat terus bertahan hidup di kota. Ia mengingatkan kembali semboyan orang tua mereka,

“kalau kita berladang hutan habis, tetapi kalau kita berbudaya itu tidak akan habis-habis,” tuturnya.

Esrom juga menggarisbawahi pentingnya tanggung jawab semua pihak untuk berkunjung dan mendukung Desa Pampang.

“Tanpa pengunjung, tentu mereka tidak bertahan untuk menari. Dengan adanya pengunjung yang datang, lamin panjang ini benar-benar menjadi daya tarik kita semua,” pungkasnya.

Dengan semangat yang kuat dan tekad yang bulat, Esrom Palan berharap perjuangan masyarakat adat Pampang akan terus berlanjut, membawa keamanan dan ketenangan bagi seluruh warga serta melestarikan warisan budaya yang tak ternilai harganya. #

Reporter: Yani | Editor: Wong

Comments are closed.