BeritaKaltim.Co

Fakta Menarik Tradisi Gadis Pingitan Keluarga Suku Dayak

BERITAKALTIM.CO – Ketua Umum Lembaga Perempuan Dayak Nasional, Nyelong Inga Simon, mengungkap fakta menarik mengenai tradisi ‘gadis pingitan’ yang tumbuh dalam keluarga suku Dayak. Tradisi budaya ini seringkali disalahpahami karena disamakan dengan pengekangan.

Menurut Nyelong, pandangan negatif yang sering kali melekat pada istilah “gadis pingitan” sebenarnya berakar dari ketidaktahuan tentang esensi sejatinya.

“Contoh yang sering dikatakan bahwa keturunan Dayak ini adalah keturunan gadis pingitan dalam konteks negatif berarti tidak punya apa-apa, itu salah besar. Sesungguhnya, kenapa dia dipingit? Emak kita dulu, mereka tidak boleh bertemu dengan laki-laki atau menikah kalau belum bisa memasak, mengasuh adiknya, menyulam, dan menjahit,” jelas Nyelong dengan penuh semangat, Selasa (25/6)2024).

Tradisi pingitan ini, menurut Nyelong, adalah bentuk pendidikan dan persiapan yang ketat bagi perempuan Dayak. Mereka dipingit bukan karena pembatasan atau pengekangan, melainkan untuk memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan yang cukup untuk menjalani kehidupan berumah tangga yang baik dan sejahtera.

“Konteks ini yang dikatakan perempuan Dayak sebagai perempuan pingitan. Jadi, mereka dipingit untuk belajar. Begitu sudah dianggap mampu, barulah mereka diperbolehkan bertemu dengan lelaki yang memang jodohnya,”tambahnya.

Lebih jauh, Nyelong menekankan bahwa tradisi ini berbeda jauh dari zaman Siti Nurbaya yang terkenal dengan cerita kawin paksa.

Dalam tradisi Dayak, setelah masa pingitan, perempuan bebas menentukan pilihan dan tidak dipaksa menikah dengan pria yang tidak mereka sukai.

“Ini adalah bentuk penghargaan kita terhadap perempuan, memastikan mereka mandiri dan siap menjalani hidup,” tegasnya.

Penjelasan Nyelong Inga Simon ini diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang budaya Dayak.

Tradisi yang ada bukanlah bentuk pengekangan, melainkan bentuk persiapan dan penghormatan terhadap peran penting perempuan dalam masyarakat. #

Reporter: Yani | Editor: Wong

Comments are closed.