BERITAKALTIM.CO- Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting dalam perekonomian, antara lain menyediakan kebutuhan pangan yang diperlukan masyarakat.
Anggota Komisi II DPRD Berau, Nurung menyebutkan di Kabupaten Berau kebutuhan pangan, selalu mengandalkan impor dari luar daerah.
“Berau tidak lepas kebergantungan pangan terhadap import dari luar daerah, selama ini produk hasil pertanian masih banyak didatangkan dari luar daerah, seperti beras, sayur dan buah-buahan dari Pulau Jawa maupun Sulawesi,” papar Nurung Kamis (27/6/2024)
Kondisi itupun sangat disayangkan, karena Kabupaten dengan julukan Bumi Batiwakkal ini memiliki sektor pertanian yang harus dikembangkan.
Nurung meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan evaluasi di sektor pertanian Kabupaten Berau.
“Harus ada evaluasi mengapa kita belum bisa memenuhi kebutuhan pangan kita,dari tanah di Bumi Batiwakkal ini. Apa saja kendalanya di lapangan selama ini,” ungkapnya.
Lanjut Nurung, bagaimana cara agar dapat meningkatkan sektor pertanian kita. Sehingganya perlu evaluasi.
“Selama ini, para petani kerap mengeluhkan masalah pupuk, alsintan dan sebagainya. Bahkan, bantuan yang kurang diperhatikan menyebabkan banyak petani meninggalkan sektor pertanian dan memilih sektor lain, terutama pertambangan dan perkebunan sawit,” bebernya.
Lanjut Nurung, jika masyarakat tidak dibantu, jelas mereka bisa alih fungsikan lahannya. Ini tentu harus diperhatikan secara serius dan OPD terkait harus cepat tanggap dalam menyikapi masalah ini.
“Lahan persawahan di Berau cukup luas dan kualitas padi yang dihasilkan tidak kalah dibanding beras dari luar daerah. Sangat disayangkan potensi ini dibiarkan begitu saja dan lahan pertanian, seperti sawah beralih fungsi menjadi perkebunan sawit atau konsesi pertambangan batu bara,” bebernya.
Alhasil dirinya mengimbau kepada OPD terkait agar memperhatikan kesejahteraan para petani di setiap Kecamatan.
Reporter: Ana | Editor: rh | ADV DPRD Berau
Comments are closed.