BERITAKALTIM.CO- Pemerintah Kota Bontang mengklaim sejak dua tahun terakhir masa kepemimpinan Basri Rase bersama Najriah menjadi orang nomor satu dan dua pemerintahan kota itu, bencana banjir mengalami penurunan hingga 40 persen.
Dari data diketahui, pada tahun 2022 misalnya bencana daerah seperti kebakaran, banjir, angin puting beliung, serta laka laut sepanjang tahun terjadi 73 kejadian.
Sementara pada 2023 peristiwa bencana daerah mengalami penurunan diangka 53.
Sekretaris Kota Bontang, Aji Erlynawati mengatakan salah satu fakta yang menjadi indikator terjadinya perubahan kuantitas jumlah kejadian itu adalah terkait dengan sudah dibangunnya turap sungai, perbaikan drainase serta normalisasi.
“Alhamdulillah, semoga kedepan persoalan banjir ini bisa teratasi dengan baik dan juga semakin sedikit kejadiannya,” ucapnya saat dikonfirmasi.
Sejauh ini, wilayah yang rawan banjir seperti di Kelurahan Kanaan, Telihan, Gunung Elai dan Api-Api menjadi cermin keberhasilan program penanganan banjir.
“Kalau sekarang ini kan curah hujan tinggi tapi tidak serta merta langsung banjir,” sebutnya.
Sementara itu, yang menjadi tantangan baru terkait peningkatan kejadian kebakaran hutan yang dipengaruhi fenomena El Nino dan dampak kemarau yang lebih panjang. #
Penulis : Lia | Editor: Wong | ADV Kominfo Bontang
Comments are closed.