BeritaKaltim.Co

Penderita TBC Meningkat, Dinkes Kaltim Usung Program Pemberdayaan Ekonomi

BERITAKALTIM.CO-Angka penderita TBC di Kaltim yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2023, terdapat sekitar 16.000 penderita TBC, dan pada tahun 2024 angka tersebut naik menjadi 21.600 jiwa.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengusung program pemberdayaan ekonomi mikro kecil (UMKM) bagi para komunitas penderita Tuberkulosis (TBC) di wilayah tersebut.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup penderita TBC dan membantu mereka menyelesaikan program pengobatan yang memakan waktu lama,” kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Senin (1/7/2024)

Jaya Mualimin memaparkan banyak penderita TBC yang tidak menyelesaikan program pengobatan karena merasa jenuh dengan durasi pengobatan yang panjang, yaitu sekitar 1 hingga 2 tahun.

Oleh karena itu, Dinkes Kaltim bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop), Dinas Sosial (Dinsos), dan pakar ekonomi kreatif (ekraf) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para penderita TBC dalam membangun usaha secara mandiri.

“Harapannya, dengan memiliki usaha, para penderita TBC dapat memperoleh penghasilan tambahan dan termotivasi untuk menyelesaikan program pengobatannya,” ungkap Jaya Mualimin.

Program ini masih dalam tahap persiapan dan mulai dicanangkan pada akhir tahun 2024, tepatnya untuk realisasi APBD perubahan. Jaya berharap program ini dapat membantu Kaltim mencapai target untuk bebas TBC pada tahun 2030.

“Saat ini, Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia dengan jumlah penderita TBC terbanyak setelah India. Kami ingin Kaltim menjadi provinsi pertama di Indonesia yang bebas TBC pada tahun 2030,” papar Jaya Mualimin.

ANTARA|Hoesin KH

Comments are closed.