BERITAKALTIM.CO – Dalam era di mana informasi melimpah, jurnalisme data menjadi alat penting yang membedakan wartawan masa kini dengan masa lalu.
Hal itu dikatakan oleh Peneliti Litbang Kompas, Bestian Nainggolan, dalam acara workshop peliputan pemilu/pilkada 2024 di Kalimantan Timur yang digelar oleh Dewan Pers di Hotel Fugo, ruang Mandapa lantai 5, Samarinda, Kamis (11/7/2024).
Kepada sejumlah peserta yang umumnya adalah wartawan dari media-media di Kalimantan Timur, Bestian menyampaikan tentang peran dan esensi jurnalisme data dalam memahami dan menyajikan informasi yang relevan dan akurat.
Menurut Bestian, jurnalisme data bukan hanya tentang angka.
“Data itu tidak semata-mata angka, Ada data kualitatif dan kuantitatif, serta data primer dan sekunder. Intinya adalah bagaimana kita mengolah data apapun jenisnya sehingga menghasilkan informasi yang berguna,” ungkapnya.
Salah satu poin penting yang disampaikan Bestian adalah peran jurnalis yang seharusnya dipandang sebagai peneliti.
“Sebagai wartawan, kita sebenarnya adalah peneliti. Pekerjaan kita adalah penelitian sosial dan perilaku manusia. Dalam konteks pemilu, misalnya, kita meneliti perilaku politik,” tambahnya.
Bestian menjelaskan bahwa jurnalis sering menggunakan data primer yang bersifat kualitatif, seperti wawancara dengan narasumber yang memiliki otoritas atau posisi penting. Namun, dalam jurnalisme data, wartawan tidak terbatas pada data tersebut. Mereka harus mengolah semua jenis data, baik primer maupun sekunder, kualitatif maupun kuantitatif.
Di era digital, informasi tidak lagi terbatas dan sulit diakses. Setiap orang kini bisa memproduksi data dan menyebarkannya melalui media sosial.
“Informasi melimpah, dan tantangannya adalah bagaimana memproses informasi tersebut,” kata Bestian.
Jurnalisme data memerlukan keterampilan untuk memfilter dan menganalisis data dari berbagai sumber. Proses ini melibatkan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data untuk menghasilkan laporan yang informatif dan terpercaya.
“Kita harus bisa memproses informasi sehingga up-to-date dan relevan,” tambahnya.
Dalam konteks pemilu, Bestian menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang demokrasi.
“Kita sering terpancing pada kontestasi politik, siapa yang menang dan siapa yang kalah. Tapi kita harus ingat bahwa inti dari demokrasi adalah untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Melalui jurnalisme data, wartawan dapat membantu masyarakat memahami dampak dari setiap pemilu terhadap kesejahteraan mereka. Misalnya, dengan menganalisis perubahan yang terjadi selama Pilkada langsung di Kalimantan Timur dan dampaknya terhadap kesejahteraan lokal.
“Ini adalah bagian penting dari pekerjaan kita sebagai jurnalis, untuk terus meneliti dan mengolah data demi informasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. #
Reporter: Yani | Editor: wong
Comments are closed.