BeritaKaltim.Co

Yusliando : Masa Depan Energi Kalimantan Timur Menuju Transisi Energi Terbarukan

BERITAKALTIM.CO – Energi merupakan elemen vital bagi kelangsungan hidup manusia dan aktivitasnya. Di tengah kemajuan peradaban, ketergantungan terhadap sumber energi, terutama yang berasal dari bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, menjadi semakin tak terelakkan. Namun, di balik pemanfaatan besar-besaran ini, terdapat kekhawatiran mendalam mengenai masa depan sumber energi tersebut, terutama di Kalimantan Timur, yang ekonominya sangat bergantung pada batu bara.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur, Yusliando, menekankan pentingnya peralihan dari sumber energi yang berasal dari fosil menuju energi terbarukan.

“Saat ini, ekonomi Kalimantan Timur sangat bergantung pada batu bara. Namun, kita harus menyadari bahwa sumber energi ini cepat atau lambat akan habis. Di samping itu, ada isu krusial terkait pemanasan global dan emisi gas rumah kaca,” ungkapnya. Jumat (2/8/2024).

Isu pemanasan global telah mendorong dunia untuk berkomitmen mengurangi emisi, salah satunya dengan mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan sumber energi dari fosil, khususnya batu bara. Proyeksi global menunjukkan bahwa pada tahun 2050, penggunaan batu bara akan semakin ditinggalkan.

“Pertanyaannya, apakah ini akan dihentikan secara tiba-tiba? Saya katakan tidak. Kita harus melakukannya secara perlahan-lahan, artinya kapan kita berhenti juga harus disesuaikan dengan kesiapan kita di daerah dan sejauh mana dominasi batu bara di dunia,” jelas Yusliando.

Transisi energi, menurut Yusliando, tidak bisa dihindari. Dengan adanya perubahan iklim ini, semua pasti akan mengarah pada transisi energi

“Pada tahun 2050, atau paling lambat 2060, dunia diproyeksikan tidak lagi menggunakan energi fosil, khususnya batu bara. Namun, sekali lagi, itu semua tergantung pada komitmen dan pelaksanaan global,” ungkapnya.

Menurut Yusliando,Kalimantan Timur sendiri telah mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan ini. Wilayah yang juga ditetapkan sebagai sumber ekonomi Ibu Kota Nusantara (IKN) ini, sedang berusaha mengurangi ketergantungan pada batu bara sembari mempersiapkan sektor-sektor alternatif.

“Kita siapkan manufaktur, dan sudah ada komunitas-komunitas yang menetapkan Kalimantan Timur sebagai sumber ekonomi IKN melalui klas-klas industri. Ini yang akan kita dorong, sambil mengurangi ketergantungan pada batu bara dan mempersiapkan penggantinya,” tambahnya.

Transisi menuju energi terbarukan di Kalimantan Timur menjadi tantangan besar, namun juga membuka peluang baru. Pemerintah daerah kini tengah merancang kebijakan yang mendukung investasi di sektor energi terbarukan seperti energi matahari, angin, dan geotermal. Upaya ini tidak hanya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengembangkan ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Perubahan yang sedang dihadapi Kalimantan Timur ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan Kalimantan Timur dapat menjadi pelopor dalam transisi energi di Indonesia, sekaligus memastikan keberlanjutan ekonomi daerah ini di masa depan.

“Ini adalah momen yang menentukan bagi Kalimantan Timur. Kita harus siap menghadapi tantangan ini dengan visi yang jelas dan langkah-langkah strategis,” pungkasnya. #

Reporter: yani | Editor: wong

Comments are closed.