BeritaKaltim.Co

Tak Ada Larangan Hadiri HUT RI di IKN, Tapi Syaharie Jaang Imbau Warga Saksikan Melalui Televisi

BERITAKALTIM.CO – Ketua Umum Persekutuan Dayak Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Syaharie Jaang, menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi warga lokal untuk menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024.

Pernyataan ini disampaikan setelah pihaknya menerima undangan resmi untuk menghadiri acara tersebut bersama dengan organisasi masyarakat dan tokoh adat di Kaltim.

Meski demikian, Syaharie mengakui adanya kemungkinan pembatasan jumlah peserta mengingat IKN masih dalam tahap pembangunan.

“Sampai sekarang tidak ada larangan. Karena kalau ada, mereka pasti kontak saya. Sekarang tidak ada, dan mudah-mudahan tidak akan ada,” ujarnya pada Senin (12/0/8/2024).

Syaharie juga mengimbau masyarakat yang tidak dapat hadir di lokasi upacara di IKN untuk menyaksikan perayaan bersejarah ini melalui siaran televisi.

“Untuk siaran langsung di radio juga sudah bisa tersambung hingga ke kecamatan-kecamatan,” tambahnya,

Terpisah, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim, Ahmad Firdaus Kurniawan, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Sekretariat Presiden, kuota undangan untuk tokoh masyarakat sudah dirinci.

Pemerintah sebelumnya menyatakan akan membuka kesempatan bagi masyarakat Kaltim untuk ikut serta dalam perayaan 17 Agustus nanti di IKN.

“Sekitar 400 kuota telah dialokasikan untuk tokoh masyarakat di seluruh Kalimantan Timur, baik untuk upacara pengibaran bendera pada pagi hari maupun penurunan bendera di sore hari,” jelas Firdaus.

Untuk warga sekitar IKN, yakni di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar), disediakan 500 kuota untuk setiap sesi. Namun, Firdaus mengakui bahwa jumlah kuota yang disediakan memang terbatas.

“Hal ini dikarenakan kondisi IKN yang masih dalam tahap pembangunan dan untuk menjaga suasana tetap kondusif,” ujarnya menutup pernyataan.

Perayaan HUT RI di IKN pada tahun ini menjadi momen penting, tidak hanya karena lokasi upacara di ibu kota baru, tetapi juga sebagai penegasan bahwa meskipun pembangunan masih berlangsung, semangat kemerdekaan tetap dirayakan bersama. #

Reporter: Sandi | Editor: Wong

Comments are closed.