BeritaKaltim.Co

Seno Aji Kecewa, Sultan Kutai Kartanegara Tidak Diundang pada HUT RI KE 79 Di IKN

BERITAKALTIM.CO-Sosok Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin, mendadak menjadi perbincangan hangat, setelah Sultan  mengaku tidak diundang untuk menghadiri upacara peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia yang diadakan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pengakuan ini memunculkan berbagai spekulasi dan kritik, terutama dari kalangan tokoh politik di Kalimantan Timur.

Sultan Aji Muhammad Arifin menuturkan bahwa ketidakhadirannya pada upacara tersebut bukan karena faktor cuaca atau kendala lainnya, melainkan karena undangan yang tidak pernah diterimanya.

“Tergantung dengan faktor alam, cuaca, dan undangan. Kita tidak ada (undangan),” ucap Sultan saat ditanya alasan tidak mengikuti upacara kemerdekaan di IKN.

Kabar ini segera memicu tanggapan dari berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Seno Aji dan menyayangkan kejadian ini serta menilai bahwa ketidakhadiran Sultan di upacara tersebut adalah sebuah ironi, mengingat Sultan adalah tokoh penting dan simbol pemersatu di Kalimantan Timur.

“Sultan Kutai itu ibarat tokoh paling berpengaruh di Kalimantan Timur, sosok pemersatu bangsa. Tapi ternyata, beliau tidak mendapatkan undangan,” ungkap Seno Aji Minggu, (18/8/2024).

Seno Aji juga mengungkapkan rasa kecewa dan sedih sebagai anggota DPRD provinsi Kalimantan Timur yang mewakili Dapil Kutai Kartanegara.

“Saya tidak tahu masalahnya di mana. Kita akan coba cek apakah di Pemprov, Pemkot, atau mungkin di Badan Otorita IKN. Tapi yang jelas, saya sedih dan menyesalkan hal itu terjadi,” tambah Seno Aji.

Seno Aji juga menyoroti tidak nyaman yang dirasakan banyak pihak, terutama mengingat Presiden Joko Widodo dalam upacara tersebut mengenakan baju adat Sultan Kutai Kartanegara.

“Sebagai tokoh sentral, seharusnya Sultan diundang. Apalagi Presiden menggunakan baju adat Sultan Kutai Kartanegara. Jadi kita akan coba lihat siapa yang missed di sini, sehingga kita bisa sampaikan kepada Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin,” tutur Seno Aji.

Di sisi lain, pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kesbangpol mengklaim bahwa undangan untuk Sultan sudah dikirimkan. Namun, Seno Aji menegaskan bahwa perlu ada klarifikasi lebih lanjut.

“Nah, justru itu kita ingin tahu missed-nya di mana. Karena kalau hanya katanya, berarti kita belum pasti. Kita akan lihat buktinya seperti apa, surat undangannya di mana dan seperti apa.” tegas Seno Aji.

Legislator Fraksi Gerindra ini menegaskan pentingnya menelusuri alur pengiriman undangan tersebut.

“Kita akan melihat surat undangannya di mana. Karena surat undangan itu kan ada alurnya, pertama dari kabupaten, provinsi, lalu ke pemerintah. Kita akan lihat ketiganya ini missed-nya di mana,” tutup Seno Aji.

Kejadian ini menjadi sorotan banyak pihak dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai prosedur protokoler dalam acara kenegaraan sebesar peringatan HUT RI di IKN.

Reporter: Yani|Editor: Hoesin KH

Comments are closed.