BERITAKALTIM.CO-Menjelang Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslucam) Samarinda Utara menyelenggarakan pelatihan pengawasan partisipasi.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat peran serta masyarakat dalam mengawasi proses pemilihan gubernur, wakil gubernur, wali kota, dan wakil wali kota yang akan datang, berlangsung di Hotel Royal Park, Jl Sentosa, Sungai Pinang Dalam, Samarinda Utara, dan dihadiri sekitar 58 peserta dari berbagai elemen masyarakat, Selasa, (20/8/2024).
Para peserta yang hadir terdiri dari perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), kalangan mahasiswa, aparat kecamatan, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Kapolsek, Danramil, dan Satpol PP. Kegiatan ini mendapatkan perhatian khusus mengingat peran pengawasan partisipasi yang semakin penting dalam menjaga integritas pemilu di tingkat akar rumput.
Ketua Panwaslucam Samarinda Utara, Eko Siswanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk memperkuat armada pengawasan di lapangan.
“Kami berharap pertemuan ini bisa menambah armada pengawasan secara masif di masyarakat, mengingat jumlah personel Panwaslucam di tingkat kecamatan yang hanya tiga orang, dan di kelurahan hanya satu orang,” ujar Eko Siswanto.
Eko Siswanto juga menambahkan bahwa meski Panwaslucam telah didukung oleh 11 staf, namun jumlah ini masih dirasa belum cukup untuk mengawasi seluruh wilayah Samarinda Utara yang memiliki sekitar 80.000 pemilih.
“Saat ini, kami mencatat ada 156 TPS yang terdata dari hasil rapat pleno kemarin, dan kemungkinan akan ada penambahan TPS khusus, terutama di Lapas Narkotika di Kelurahan Sempaja Utara. Sinkronisasi data sangat penting untuk menghindari pemilih ganda, yang bisa memperbesar angka golput,” lanjut Eko Siswanto.
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya kerja sama yang baik antara KPU dan Bawaslu dalam mengecek validitas data pemilih, terutama untuk menghindari potensi ganda.
“Kami mengedepankan pencegahan dalam pengawasan. Saat ini, tahapannya adalah pemutakhiran data pemilih. Masyarakat yang tidak menemukan namanya dalam daftar pemilih sementara yang telah diumumkan dapat melapor, dan kami akan menindaklanjutinya ke KPU untuk memastikan mereka tercatat sebagai pemilih,” jelas Eko Siswanto.
Eko Siswanto menyampaikan harapan besar agar pelatihan ini dapat membuka wawasan serta mendorong peran aktif masyarakat dalam pengawasan Pilkada 2024.
“Dengan keterlibatan masyarakat, kami optimistis pengawasan akan lebih efektif dan pemilu bisa berjalan dengan jujur, adil, dan transparan,” tegas Eko Siswanto.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Samarinda Utara, sekaligus sebagai persiapan menghadapi tantangan dalam pelaksanaan Pilkada serentak mendatang.#
Reporter : Yani|Editor: Hoesin KH
Comments are closed.