BERITAKALTIM.CO – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim, menyoroti kinerja Pemerintah Kota Samarinda dalam mengatasi masalah pengangguran.
Dalam wawancaranya, Rohim menyatakan keprihatinannya terhadap berbagai proyek pembangunan yang telah dilaksanakan, seperti Teras Samarinda, terowongan, dan Stadion Segiri, yang menurutnya belum memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka pengangguran di kota ini.
“Banyak proyek besar yang sudah berjalan, namun pengangguran masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Ini menjadi tugas kita untuk mencari solusi yang lebih efektif,” ujar Rohim pada saat diwawancarai, Senin (26/8/2024).
Selain membahas proyek-proyek besar, Rohim juga menyinggung hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di tingkat kelurahan.
Ia mengungkapkan bahwa hanya satu item pembangunan fisik yang diperbolehkan untuk diusulkan oleh setiap kelurahan, khususnya di Samarinda Utara.
Hal ini terjadi karena anggaran yang terbatas, di mana sebagian besar dana telah dialokasikan untuk program Pro Bebaya dan proyek-proyek besar.
“Setiap kelurahan hanya dapat mengusulkan satu item fisik serta satu item di sektor ekonomi dan budaya,” jelasnya,
menekankan bahwa alokasi dana yang terserap oleh proyek-proyek besar seperti terowongan dan Stadion Segiri berdampak pada terbatasnya ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya melalui musrenbang.
Politisi PKS tersebut menegaskan pentingnya musrenbang dalam menampung kebutuhan masyarakat dan berharap agar proses ini dapat lebih efektif di masa mendatang.
Ia mengkritik fokus pemerintah yang terlalu berat pada proyek-proyek besar tanpa cukup memperhatikan kebutuhan mendesak warga.
“Faktanya, kebutuhan masyarakat saat ini dibatasi karena keterbatasan dana yang tersedia sejak awal,” tuturnya.
Rohim berharap catatan dan evaluasi ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengoptimalkan program pembangunan yang lebih berpihak pada masyarakat, terutama dalam upaya menekan angka pengangguran. #
Reporter: Sandi | Editor: Wong
Comments are closed.