BeritaKaltim.Co

Hadi Mulyadi dan Seno Aji Dipertemukan PWNU Bicara Kebudayaan

BERITAKALTIM.CO – Untuk pertama kalinya sejak mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur, Seno Aji dan Hadi Mulyadi bertemu dalam sebuah dialog kebudayaan yang digagas oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Timur, bekerja sama dengan Kemitraan Partnership dan Universitas Mulawarman (Unmul).

Acara yang berlangsung di Unmul ini menjadi wadah penting untuk membahas dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal di tengah dinamika politik menjelang Pilkada 2024.

Pertemuan ini berlangsung dengan suasana yang santai dan akrab. Meski keduanya adalah kandidat dari dua kubu yang berbeda, tidak ada ketegangan atau kesan kaku antara Seno Aji dan Hadi Mulyadi.

Mereka tampak saling tersenyum dan berbicara dengan penuh keakraban, mencerminkan kedewasaan dan sikap profesional dalam menyikapi perbedaan pandangan politik.

Seno Aji, saat berbicara mengenai acara ini, menekankan bahwa meskipun mereka sedang dalam kontestasi politik, dialog kebudayaan adalah forum yang harus dipisahkan dari politik.

“Kan kita tidak bicara politik di sini, kita bicara masyarakat adat. Kalau masalah politik, itu beda lagi dan harus kita tempatkan,” ungkap Seno, Kamis (5/9/2024).

Dia menegaskan bahwa pertemuan ini adalah kesempatan untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap pelestarian budaya dan pemahaman terhadap masyarakat adat, yang merupakan bagian penting dari identitas Kalimantan Timur.

“Pak Hadi itu kan teman saya. Sudah 6 tahun lalu bersama sama kita. Kita berdiskusi. Saya di pimpinan dewan, dia wakil gubernur. Saya rasa gak ada masalah. Masalah kontestasi ini masalah yang lain. Kita menawarkan program kita, visi misi kita, masyarakat yang memilih,” tambahnya.

Di sisi lain, Hadi Mulyadi mengungkapkan pandangannya tentang pertemuan ini dengan penuh apresiasi.

“Pertemuan dengan Seno di ruang dialog kebudayaan ini adalah hal yang sangat bagus. Kami sudah saling mengenal dengan baik, beliau di legislatif dan saya di eksekutif. Kami berharap forum seperti ini bisa lebih sering diadakan,” katanya.

Hadi menambahkan bahwa siapapun yang terpilih nanti adalah hasil pilihan masyarakat dan kehendak Tuhan, menunjukkan sikap legowo dan keterbukaan dalam berpolitik.

“Siapapun yang terpilih nanti, Itu adalah pilihan masyarakat dan tentu saja itu juga atas kehendak tuhan, yang pasti tujuannya sama untuk membangun Kalimantan Timur,” pungkasnya.

Dialog kebudayaan ini tidak hanya menjadi ajang bertukar pandangan antara para bakal calon, tetapi juga sebagai kesempatan bagi masyarakat untuk lebih memahami visi misi mereka dalam konteks kebudayaan. Kegiatan ini menggambarkan bahwa meskipun politik adalah arena yang penuh persaingan, penghargaan terhadap budaya dan kerjasama antar calon tetap dapat terjalin dengan harmonis. #

Reporter: Yani | Editor: Wong

Comments are closed.